Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

700 Warga Jalani Isolasi Mandiri di Sleman

Agus Utantoro
13/12/2020 07:47
700 Warga Jalani Isolasi Mandiri di Sleman
Pengemudi ojek daring melewati Dukuh Kropoh, Kelurahan Condongcatur, Kecamatan Depok, Sleman, DIY, yang menutup akses masuk kampung.(MI/Furqon Ulya Himawan)

TERCATAT sebanyak 705 warga Sleman menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo, Sabtu (12/12).

Dalam keterangan melalui aplikasi Zoom, Joko mengatakan, di Sleman, terdapat 954 pasien aktif covid-19.

Dari jumlah itu, lanjutnya, 175 orang ditangani rumah sakit dan Fasilitas Kesehatan Darurat Asrama Haji Yogyakarta dan Fasilitas Darurat Rusunawa Gemawang.

"Kebanyakan dari mereka ini terpapar karena kontak erat dengan yang positif lainnya," katanya.

Baca juga: 30 Pasien Covid-19 di Klaten Sembuh, Positif Bertambah 13 Orang

Menurut Joko, di Sleman terdata satu orang positif dapat menulari hingga lima orang.

Ia mengingatkan, melaksanakan isolasi mandiri ini sudah seharusnya melibatkan tetangga kiri dan kanannya serta Satgas Covid-19 di tingkat padukuhan dan setiap hari akan mendapat pengecekan dari Satgas.

"Kalau kemudian ada gejala yang lebih mengarah ke positif akan dijemput petugas untuk penanganan yang lebih lanjut," katanya.

Untuk mencegah penyebaran covid-19 yang lebih luas lagi, Joko berharap warga terus menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Di sisi lain, ujarnya, Pemkab Sleman mengusulkan adanya Minggu Tenang Covid-19.

"Minggu Tenang ini diselenggarakan usai Libur Natal dan Tahun Baru 2021, yaki 4 Januari 2021 hingga selama 10 hari berikutnya atau 14 hari," katanya.

Saat Minggu Tenang, lanjutnya, semua dijalankan seperti saat awal merebaknya pandemi covid-19.

"Mereka yang bekerja di kantor hanya sebagian, lainnya WFH. Warga banyak yang hanya di rumah saja," katanya.

Joko mengemukakan, pada saat Libur Natal dan Tahun Baru 2021, dipastikan akan banyak wisatawan yang berkunjung ke Sleman atau orang Sleman yang berkunjung ke luar daerah. Sehingga dimungkinkan terjadi kontak dengan orang-orang positif.

Karena itu, kemudian diusulkan adanya minggu tenang. Prinsipnya, katanya, orang yang sehat menjalani karantina dan yang sakit diisolasi di rumah sakit, di fasilitas kesehatan darurat atau isolasi mandiri.

"Yang boleh kerja, hanya tertentu saja. Seperti pegawai rumah sakit yang harus menangani mereka yang isolasi, Dinas Kesehatan, TNI, Polri, dan lainnya yang memberikan layanan langsung. Sedangkan yang lainnya bekerja dari rumah atau WFH," katanya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya