Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Petahana Klaim Kemenangan di Purbalingga

Lilik Darmawan
10/12/2020 10:21
Petahana Klaim Kemenangan di Purbalingga
Petahana klaim kemenangan di Pilkada Purbalingga(MI/Lilik Darmawan)

PETAHANA Dyah Hayuning Pratiwi yang berpasangan dengan Sudono mengklaim kemenangan dalam Pilkada Purbalingga, Jawa Tengah (Jateng). Berdasarkan perhitungan internal PDIP Purbalingga, pasangan Tiwi-Dono mendapat perolehan 56,02% unggul atas pasangan Muhammad Zulhan Fauzi dan Zaini Makarim Supriyanto.

Dalam situs resmi KPU, Kamis (10/12) jam 07.30 WIB, Tiwi-Dono unggul 54,4% dari lawannya dengan 45,6% suara. Perhitungan tersebut telah mencapai 34,34% atau 731 TPS dari jumlah total 2.129 TPS.

Dalam pernyataan pada Rabu (9/12) malam, Dyah Hayuning Pratiwi yang juga sebagai Bupati Purbalingga mengatakan berdasarkan hasil penghitungan secara internal, pasangan Tiwi-Dono unggul.

"Saya berterima kasih kepada masyarakat Purbalingga yang telah mengikuti pesta demokrasi dengan menerapkan protokol kesehatan. Kami optimis, sebab berdasarkan perhitungan yang berbasis TPS, kami pasangan Tiwi-Dono unggul. Kami mendapatkan suara 56,02%," kata Tiwi, panggilan Dyah Hayuning Pratiwi.

Baca juga: Pemkab Purbalingga Ingatkan Potensi Banjir Saat Pemungutan Suara

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada pasangan Muhammad Zulhan Fauzi dan Zaini Makarim Supriyanto yang telah menjadi partner demokrasi yang baik.

"Pada kesempatan ini pula, saya berterima kasih kepada KPU, Bawaslu, TNI, Polri yang telah bekerja keras sehingga Purbalingga tetap aman dan kondusif serta bersatu," imbuhnya.

Di tempat yang sama, Ketua DPC PDIP Purbalingga Bambang Irawan mengungkapkan dari perhitungan yang dilakukan internal DPC PDIP, dari 18 kecamatan yang ada di Purbalingga hanya ada 2 kecamatan Tiwi-Dono kalah yakni Kecamatan Purbalingga dan Karangreja.

"Sedangkan 16 kecamatan lainnya, pasangan Tiwi-Dono unggul. Kami juga masih menyoroti adanya dugaan praktik politik uang. Sampai sekarang, kami mendorong pihak terkait untuk memprosesnya, karena hal itu mencederai demokrasi," ungkap Bambang.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya