Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
GUBERNUR Sumatra Utara (Sumut) Edy Rahmayadi meresmikan taman hijau dan patung Dr IL Nommensen yang berada di komplek kampus Universitas HKBP Nommensen (UHN), Jalan Sangnaualuh Damanik Pematangsiantar, Pematangsiantar, Jumat (4/12).
Turut menyaksikan peresmian tersebut, Wali Kota Pematangsiantar Hefriansyah diwakili Plh Sekretaris Daerah (Sekda) Pematangsiantar Kusdianto, Ephorus HKBP Pdt Darwin Lumbantobing, Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Sumut Hendra Dermawan Siregar, Kepala Biro Umum dan Perlengkapan Achmad Fadly, Rektor UHN Pematangsiantar Sanggam Siahaan, mewakili Kapolres Pematangsiantar Kompol Dolok Panjaitan serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Pematangsiantar.
Pembangunan taman hijau dan patung Nommensen tersebut merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi Sumut melalui Dinas Lingkungan Hidup.
Baca juga: Banjir Medan Meluas, 9 Kecamatan Direndam Air
Dalam sambutannya, Edy Rahmayadi mengatakan di Provinsi Sumut ada perbedaan suku, agama, dan ras namun semuanya dapat berkumpul dengan tidak memandang perbedaan itu semua.
"Mari kita jaga toleransi di Sumatra Utara yang sudah terjalin sangat baik," ajaknya.
Pada kesempatan itu, Edy Rahmayadi juga memberikan kuliah umum di kampus UHN Pematangsiantar yang diikuti mahasiswa dan staf pengajar dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran covid-19 yang ketat. Setiap peserta wajib mengenakan masker dan menjaga jarak.
Dalam kuliah umum tersebut, Edy menyampaikan bahwa dalam membangun Sumut jangan pernah memandang suku dan agama.
"Jangan pernah persoalkan agama apa dia, suku apa dia. Jika dia mampu memberikan yang terbaik, beri dia kesempatan untuk membangun Sumut. Gubernur itu bukan pemimpin agama tapi pemimpin pilihan umat. Belajarlah kalian, tempah agama yang baik, tidak hanya ilmu, akhlak pun harus kalian dapatkan," ucapnya.
Edy mengungkapkan telah pernah mengumpulkan para ahli dan tokoh agama yang ada di Sumut dan memutuskan mengambil langkah new normal dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan.
"Namun tetap saja masih banyak yang melanggar. Untuk itu, kita lakukan yustisi. Setelah itu seminggu pakai masker, sehabis itu tidak ingat lagi," keluh Edy.
"Sampai saat ini, obat covid-19 belum ada, yang ada hanya protokol kesehatan, sementara vaksin masih sedang dalam uji coba. Vaksin yang paling baik adalah dengan cara meningkatkan iman sehingga imun kita meningkat", terangnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan UHN Nurdin Tampubolon menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gubernur Sumut yang telah berkunjung ke kampus UHN Pematangsiantar.
"Terima kasih kepada Gubernur Sumatra Utara yang sudah memberikan bantuan taman hijau dan patung Dr IL Nommensen Pematangsiantar ke Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar," tuturnya.
Sedangkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumut Binsar Situmorang menerangkan taman hijau dan patung Nommensen dibangun di atas lahan seluas 2,5 hektare. Pengelolaan dan pemanfaatan taman akan diserahterimakan kepada pihak UHN.
"Banyak fasilitas yang bisa dimanfaatkan untuk umum, mulai dari fasilitas olahraga yang fungsional, seperti lapangan futsal yang bisa juga dimanfaatkan untuk bermain basket, ada juga batu refleksi, gazebo, toilet umum, dan bangku taman. Ke depan kita juga akan melakukan penanaman tanaman buah-buahan," jelasnya. (OL-1)
GUBERNUR Jawa Barat Dedi Mulyadi menekankan pentingnya pemulihan harmoni sosial di tengah masyarakat Cidahu, Sukabumi, setelah insiden perusakan rumah yang diduga dijadikan tempat ibadah.
Tidak hanya karena secara geografis wilayahnya berbukit-bukit dengan ketinggian 760 meter di atas permukaan laut (mdpl), tetapi juga karena desa itu tak ubahnya Indonesia mini dengan beragam agama.
BUPATI Intan Jaya, Papua Tengah, Aner Maisini mengungkapkan Hari Raya Idul Adha merupakan momen untuk memperkuat solidaritas dan toleransi umat beragama.
"Setiap ada hari besar keagamaan, warga tanpa memandang keyakinan dan namanya berkumpul, saling pengucapan selamat," jelas Kepala Dusun Thekelan Agus Supriyo.
Dialog antaragama merupakan sarana yang sangat penting bagi mahasiswa untuk meningkatkan daya kritis, membangun hubungan antaragama yang baik dan bermakna.
Toleransi, katanya, adalah kata yang paling sering terdengar tapi terkadang bisa berbalik menjadi penyebab tindakan-tindakan intoleran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved