Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Survei Indikator : Pasangan Calon Cellica-Aep Raih 70,5%

Cikwan Suwandi
04/12/2020 16:09
Survei Indikator : Pasangan Calon Cellica-Aep Raih 70,5%
Lembaga survei Indikator menyampaikan bahwa hasil survei tersebut menyebutkan paslon Cellica-Aep meraih suara 70,5% pada November 2020.(Ist)

DPD Partai NasDem Karawang merilis hasil survei terakhir menjelang pencoblosan 9 Desember untuk Calon bupati dan wakil bupati nomor urut 2 pilkada Karawang, Cellica Nurrachadiana dan Aep Syaepuloh. 

Menggunakan lembaga survei Indikator, hasil survei yang dilakukan 9 November hingga 14 November tersebut menyebutkan paslon Cellica-Aep memiliki hasil survei 70,5% pada November 2020. Sedangkan rival mereka hanya memperoleh 7,9% (Yesi Lianti-Adly Fairuz) dan 17,3% (Ahmad Zamakhsyari-Yusni). 

"Ini merupakan hasil survei kita ke empat, pertama kita melakukan survei dengan Charta, lalu kita kembali melakukan survei dengan Indikator sebanyak tiga kali," ungkap Ketua DPD Partai NasDem Dian Fahrud Jaman, Jumat(4/12/2020)

Dian mengungkapkan survei sebelumnya yang hanya gunakan responden sebanyak 800 orang, 800 orang, dan 1.000 orang pada Agustus 2020. 

"Survei terakhir ini gunakan metodologi multistage random sampling dengan koresponden sebanyak 1.220 orang tersebar di 30 kecamatan dan sudah proporsional dengan tingkat kepercayaan 95% dengan margin error sebanyak 2,9%," katanya.

Dian menjelaskan dalam hasil survei tersebut paslon Cellica-Aep terbilang stagnan dan sulit dikejar dalam waktu enam hari ke depan.

Sementara itu Direktur Riset Indikator Adam Kamil mengatakan dengan Cellica-Aep diangka 70,5 % akan sulit disusul oleh pesaingnya. 

"Dengan waktu yang sangat sebentar ini untuk menarik pemilih akan sangat sulit dijangkau oleh pesaingnya," ucap Adam saat dihubungi Media Indonesia.

Adam menjelaskan perubahan besar akan terjadi jika petahan berada pada situasi tidak normal seperti terjerat kasus hukum.

"Perubahan survei tidak akan terjadi dalam waktu singkat. Petahana akan sulit dikejar dengan situasi normal karena pesaing untuk menjangkau pemilih dengan jumlah besar akan sulit untuk dikejar," ungkapnya.

Petahana juga harus bisa menjaga partisipasi masyarakat untuk datang ke TPS. "Karena jika survei itu kita yang mendatangi pemilih, kalau pencoblosan pemilih yang datang ke TPS. Tetapi kendati Pandemi, hasil pengamatan kita Karawang ini memiliki tingkat partisipasi yang cukup tinggi," pungkasnya.(CS/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya