Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

117 Pengawas TPS di Malut Reaktif

HI/J-2
04/12/2020 03:30
117 Pengawas TPS di Malut Reaktif
Ribuan petugas pengawas TPS di seluruh kabupaten dan kota melakukan tes cepat covid-19, di Provinsi Maluku Utara.(MI/Hijrah Ibrahimjakaria)

SEJAK sepekan lalu, setelah menjalani rapid test secara bertahap yang dilakukan setiap Bawaslu kabupaten dan kota di Provinsi Maluku Utara, sebanyak 117 petugas pengawas TPS dinyatakan reaktif.

Kepala Sekretariat Bawaslu Maluku Utara Irwan M Saleh mengatakan ribuan petugas pengawas TPS di 8 kabupaten dan kota sudah melakukan tes cepat covid-19. Sementara itu, sekitar 121 pengawas TPS belum menjalani tes tersebut.

“Dari ribuan orang petugas di seluruh kabupaten dan kota yang akan melaksanakan pilkada serentak pada 9 Desember mendatang, hasilnya 1.743 pengawas nonreaktif dan 117 orang reaktif,” kata Irwan, kemarin.

Selain itu, terang dia, terdapat 424 pengawas TPS yang masih menunggu hasil tes cepat dari petugas medis yang melakukan uji cepat di setiap kabupaten dan kota.

“Petugas TPS yang dinyatakan reaktif tersebut wajib menjalani isolasi mandiri dan akan menjalani kembali rapid test kedua. Jika tes kedua masih reaktif, akan dilakukan penggantian antarwaktu terhadap petugas TPS yang bersangkutan,” katanya.

Mantan Kepala Satpol PP Kota Ternate itu membeberkan 117 petugas yang dinyatakan reaktif tersebar di 8 wilayah. Perinciannya, 14 orang di Kota Ternate, 7 orang di Kota Tidore Kepulauan, 3 di Halmahera Timur, 21 di Halmahera Barat, 41 di Halmahera Utara, 10 di Kepulauan Sula, dan 21 di Pulau Taliabu. Adapun di Kabupaten Halmahera Selatan tidak ada petugas TPS yang hasilnya tesnya reaktif.

Menurutnya, tujuan mengadakan tes cepat ialah untuk memastikan seluruh petugas TPS bersih dari covid-19. Dengan begitu, keberadaan mereka pun tidak menularkan atau memicu munculnya klaster baru di pilkada nanti.

Dalam pelaksanaan di lapangan, imbuhnya, para petugas dibekali alat pelindung diri (APD) serta wajib mematuhi protokol kesehatan. “Kita berharap dengan adanya rapid test ini dapat meminimalikan atau memutus mata rantai peyebaran virus korona,” pungkas Irwan. (HI/J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya