Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Di Jalur Mudik Perlu Dibuat Posko Covid-19

JI/RF/*/X-7
04/12/2020 03:20
Di Jalur Mudik Perlu Dibuat Posko Covid-19
Titik kemacetan arus mudik di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.(MI/Supardji Rasban)

MESKI masih dalam masa pandemi covid-19, diperkirakan banyak orang  memanfatkan libur panjang Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. Untuk mengantisipasi lonjakan arus mudik atau mereka yang melakukan perjalanan liburan, pihak kepolisian diminta tidak hanya membuat posko pemantau lalu lintas, tetapi juga posko covid-19.

“Posko covid bisa didirikan di jalur keluar-masuk Tegal dan Brebes. Seperti yang dilakukan perusahaan penerbangan, mereka meminta bukti dari rumah sakit bebas dari covid-19,” kata anggota DPR Komisi IX Dewi Aryani, seusai sosialisasi Pengawasan Obat dan Makanan, di Rumah Aspirasi HD Desa Sidaharja Kecamatan Suradadi, Tegal, pada Rabu (2/12).

Menurut legislator dari Dapil Jawa Tengah untuk wilayah kerja meliputi Kabupaten/Kota Tegal dan Brebes itu untuk mencegah penularan virus korona penindakannya harus tegas. Sebab, semakin longgar pengawasan, masyarakat akan semakin abai.

Penempatan posko, lanjut Dewi, sebaiknya di semua titik, seperti eksit tol, pantura maupun rest area. Ia mengatakan sekarang ini kapasitas rumah sakit di Kota Tegal dan Brebes sudah penuh. Bahkan di Kabupaten Tegal sudah menambah rumah sakit, begitu pula di Kabupaten Brebes.

Antisipasi penyebaran covid-19 di masa libur panjang juga dilakukan Satgas percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bangka Belitung (Babel). Ketua Satgas Covid-19 (Babel), Erzaldi Rosman Djohan mengatakan pihaknya akan menerapkan pola gas dan rem.

“Jika kasus covid-19 landai, silakan masyarakat menghabiskan libur panjang ke sejumlah objek wisata. Namun, jika terjadi lonjakan kasus kawasan wisatanya akan di tutup untuk sementara,” jelasnya.

Sementara itu, penambahan pasien terkonfirmasi positif berdasarkan data Kementerian Kesehatan per kemarin siang tercatat 8.369 kasus. Penambahan kasus yang sangat tinggi itu, menurut juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, berkaitan dengan upaya pemerintah meningkatkan interoperabilitas data covid-19.

“Sistem yang selama ini digunakan untuk data covid-19 di Kementerian Kesehatan, tengah dioptimalisasi untuk menyinkronkan data pusat-daerah,” ujarnya di Graha BNPB, yang juga disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Penambahan kasus harian yang cukup signifikan, lanjut Wiku,  terjadi di dua provinsi, yakni Papua sebanyak 1.755 kasus dan Jawa Barat yang menambahkan 1.648 kasus. Adapun jumlah kasus sembuh sebanyak 462.553 atau 82,9%% dibandingkan rata-rata dunia 69,32%. (JI/RF/*/X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya