Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
TIGA kampung di Desa Sukabungah, Kecamatan Campakamulya, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, diterjang bencana hidrometeorologi berupa tanah longsor dan pergeseran tanah. Akibat bencana itu, puluhan bangunan rumah dalam kondisi terancam dan beberapa fasilitas lainnya rusak. Berdasarkan informasi, bencana di daerah tersebut terjadi pada Rabu (2/12) sekitar pukul 14.00 WIB saat turun hujan deras. Wilayah yang diterjang bencana berada di Kampung Cikaung RT 004/005, Kampung Walagar RT 003/005, dan Kampung Kereman RT 001/003.
Di Kampung Cikaung, bencana tanah longsor dan pergeseran tanah mengakibatkan 35 rumah yang dihuni 104 jiwa dalam kondisi terancam. Termasuk juga satu buah bangunan musala dan pabrik penggiling padi. Selain itu, lahan sawah seluas lebih kurang 5 hektare rusak berat karena tertimbun material tanah longsor. Bencana tanah longsor juga terjadi di Kampung Walagar RT 003/005, tepatnya di salah satu rumah warga. Sedangkan di Kampung Kereman RT 001/003, infrastruktur jembatan kondisinya rusak berat karena terputus.
"Kejadiannya Rabu siang saat hujan deras. Dari hasil pendataan di lapangan, bencana berdampak terhadap permukiman warga dan beberapa fasilitas dan infrastruktur jembatan," kata Kepala Desa Sukabungah, Asep Juanda, kepada mediaindonesia.com, Kamis (3/12).
Asep mengaku dari kejadian bencana itu tidak ada korban jiwa ataupun luka. Kejadian tersebut sudah dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) maupun ke Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan.
"Nilai kerugian ditaksir mencapai Rp800 juta," pungkas Asep.
baca juga: Perlu Posko Covid-19 di Pintu Keluar Masuk
Penjabat sementara Bupati Cianjur, Dudi Sudrajat Abdurachmin, meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai potensi bencana hidrometeorologi bersamaan tingginya intensitas curah hujan akhir-akhir ini. Utamanya di wilayah selatan yang notabene kondisi geografisnya rawan kebencanaan. Sejauh ini, penanganan bencana di Kabupaten Cianjur relatif terkoordinasi dengan baik. Apalagi selama ini penanganannya dibantu Relawan Tangguh Bencana (Retana) yang sudah terbentuk di setiap kecamatan hingga ke desa.
"Semua elemen siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi di Kabupaten Cianjur," pungkasnya. (OL-3)\
Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat juga menyebabkan kejadian longsor di Desa/Kecamatan Subang
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geosofika (BMKG) memprakirakan hujan akan terjadi di sejumlah daerah di Jawa Barat (Jabar) dalam sepekan ke depan.
Tanah longsor terjadi di Dusun Pahing, Desa Pamulihan, Kecamatan Subang, Selasa (14/11) dinihari.
Tanah longsor di wilayah itu dipicu tingginya intensitas curah hujan sejak Selasa (14/11) petang. Hujan berlangsung lama.
Sebuah tebing setinggi 70 meter longsor dan menimbun dua rumah.
Kabupaten Tasikmalaya berada di peringkat kedua kerawanan bencana terbanyak di Jawa Barat.
Air yang menggenang di sekitar rumah saat banjir dapat memicu sejumlah penyakit seperti diare, penyakit kulit dan leptospirosis.
Sosialisasi agar warga berbelanja sesuai kebutuhan akan terus dilakukan, sehingga harga tidak melonjak.
. Kami sudah berkoordinasi dengan para camat untuk segera melakukan gerakan bersama mencegah banjir di musim penghujan,
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membangun 12 kolam retensi, menjelang musim hujan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved