Evakuasi Semeru Sesuai Prokes

Atalya Puspa
02/12/2020 03:50
Evakuasi Semeru Sesuai Prokes
Warga mengungsi akibat letusan Gunung Semeru di Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (1/12/2020).(ANTARA FOTO/Seno)

SATUAN Tugas Penanganan Covid-19 terus memastikan agar penanganan pengungsi Gunung Semeru berjalan sesuai dengan protokol kesehatan covid-19.

Satgas berusaha memastikan agar seluruh tahapan evakuasi bencana tetap mematuhi protokol kesehatan,” kata Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito, kepada Media Indonesia, kemarin.

Terpisah, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa langsung meminta BPBD dan Dinas Sosial Jatim mengirim bantuan, antara lain tenda pengungsi, dapur umum, dan sembako. “Posko penguatan dari pemprov menyatu dengan posko pengungsian di lapangan Kamarkajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang,” ujarnya.

Dalam rangka penanganan pencegahan di masa pandemi, Khofi fah juga memerintahkan pengiriman bantuan penyanitasi tangan 20 liter, disinfektan 20 liter, masker 5.000 buah, mobil rescue 1 unit, dan mobil serbaguna 2 unit.

Sementara itu, sejumlah pengungsi kemarin telah pulang ke rumah. Menurut petugas bagian supervisor Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana BPBD Lumajang, Kustari, mereka berasal dari Desa Supit Urang, Gunung Sawur, Rowobaung, Oro-oro Ombo, dan Sumberwuluh di Kecamatan Pronojiwo dan Kecamatan Candipuro.

“Meski demikian, petugas BPBD tetap bersiaga dan mendirikan tenda pengungsian, kesehatan, dan dapur umum,” ujarnya. Sejauh ini hasil pendataan BPBD menunjukkan tidak ada korban jiwa. Hanya sejumlah kendaraan dan alat berat milik para penambang pasir belum dievakuasi karena masih terjebak di aliran Sungai Rajali, Besuk Semut dan Besuk Sat.

Guguran awan panas Gunung Semeru terjadi kemarin dari kubah puncak dengan jarak luncur 2 hingga 11 km ke arah Besok Kobokan di sektor tenggara dari puncak. Saat ini status aktivitas vulkanis Gunung Semeru berada pada level II atau ‘waspada’.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral telah meminta warga untuk tidak berada di radius 4 km pascaerupsi.

“Warga juga harus mewaspadai awan panas guguran dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Semeru,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Publik Kementerian ESDM, Agung Pribadi.

Hingga kemarin, bandara yang berdekatan dengan Semeru, yaitu Bandara Abdul Rachman Saleh di Malang dan Bandara Notohadinegoro di Jember, masih beroperasi normal.

 

Sumber: Satgas Penanganan Covid-19/Tim Riset MI-NRC/ Graf: SENO

 


Pemkab kesulitan

Pemerintah Kabupaten Lembata, NTT, mengaku kesulitan menerapkan protocol kesehatan secara menyeluruh terhadap pengungsi Gunung Ile Lewotolok. “Kami hanya menyediakan tempat cuci tangan, sabun, serta membagikan masker kepada pengungsi. Untuk menjaga jarak dan imun tubuh, itu sulit karena jumlah pengungsi sangat banyak dan makanan yang tersedia seadanya,” kata Wakil Bupati Lembata, Thomas Langoday.

Saat ini terdapat 12 titik pengungsian yang dijejali oleh lebih dari 7.000 pengungsi. Lokasi pengungsian tidak hanya di Lewoleba, ibu kota Lembata, tetapi juga di gedung-gedung sekolah di Kecamatan Lebatukan.

Pemkab Lembata juga telah mengerahkan tim SAR, TNI, Tagana, Pramuka, dan Polri guna mengevakuasi warga yang memilih bertahan di desa-desa dalam radius 4 km dari puncak kawah Ile Lewotolok.

Sementara itu, 336 warga kawasan rawan bencana III Gunung Merapi di Kecamatan Kemalang, Klaten, hingga kemarin masih bertahan di Balai Desa Balerante dan Tegalmulyo.

Pemerintah Kabupaten Sleman kini telah memperpanjang masa tanggap darurat bencana Gunung Merapi hingga 31 Desember 2020. Anggaran sekitar Rp32 miliar akan dimanfaatkan, antara lain untuk menyiapkan tempat pengungsian di Kapanewon, Turi, dan Pakem jika terjadi peningkatan eskalasi erupsi. (Ins/FL/BN/PO/PT/JS/AT/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya