Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
KONTAK Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sragen lebih memilih program pupuk subsidi diganti dengan bantuan tunai langsung (BLT) kepada petani, ketimbang program kartu tani, yang dianggap ribet. Apalagi kuota pupuk subsidi selalu kurang dan tidak pernah sesuai dengan usulan Rencana Difinitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) tani di daerah.
"Kalau bisa memilih, berikan saja petani bantuan tunai langsung, yang uangnya bisa dibelikan pupuk sesuai mekanisme harga pasar. Yang penting bagi petani itu ngurus pupuk nggak ribet dan kebutuhan dalam mengelola tanaman pangan terpenuhi," kata Ketua KTNA Sragen, Suratno kepada Media Indonesia, Kamis (19/11)
Menurut dia, selama ini program pupuk subsidi masih terus memunculkan beberapa persoalan. Selain kelangkaan, di lapangan, petani sering kesulitan mendapatkan pupuk untuk tanaman pangan yang dikelola, yang diharapkan bisa memberikan asil akhir saat panen.
KTNA Sragen, lanjut dia, terus mencermati apa yang menjadi kesulitan petani dalam mengupayakan budidaya tanaman pangan, dan mencoba mencarikan solusi kepada Dinas Pertanian, agar petani sejahtera dan ketahanan pangan semakin terjaga.
"Angan-angan KTNA Sragen, lebih baik dana untuk pupuk subsidi tersebut, diganti dengan bantuan tunai langsung. Jadi uangnya dikasih saja ke petani, yang kemudian membelikan. Kami rasa ini lebih efektif, sebab petani tidak lagi mengharap pupuk subsidi," katanya.
Jadi, lanjut dia, sebagaimana program BLT dari Kemensos, maka Kementerian Pertanian cukup mentransfer dana subsidi pupuk kepada petani, sebagai penerima manfaat atau penyalur langsung. Dana yang diterima itu dipergunakan untuk membeli pupuk jenis apa saja, sesuai HET yang diatur pemerintah.
"Petani tidak lagi montang manting mencari tambahan pupik subsidi yang kurang ke daerah lain, dan ngopeni tanaman dengan ringan serta hasil maksimal," imbuh dia.
Pada musim tanam (MT) I yang dimulai Oktober lalu, ada sekitar 43 ribu hektar sawah di wilayah kabupaten Sragen, yang ditanami padi oleh peran. Jika pemupukan berjalan baik dan jauh dari hama, maka hasil maksimal yang akan dipanen pada awal tahun 2021, per hektar bisa menghasilkan gabah kisaran 7 - 8 ton.
"Sekali lagi kalau misal diberi pilihan, KTNA Sragen lebih memilih BLT ketimbang mengambil pupuk dengan kartu tani. Dengan uang bantuan, petani bisa memilih pupuk sesuai harapan," tegas Suratno. (OL-13).
Baca Juga: Kebakaran Pabrik Kasur
Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin menyerahkan Bantuan Langsung Tunai Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (BLT DBHCHT) 2025 sebesar Rp800.000 per orang kepada 241 pekerja.
DESA mengalami transformasi. Namun, transformasi tersebut belum sepenuhnya menghantarkan desa ke pintu gerbang kedaulatan dan kesejahteraan rakyat.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa pemerintah akan menghapus skema subsidi bahan bakar minyak (BBM) pada 2027.
Pahala mengatakan, pemerintah harus memadankan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) untuk menyalurkan uang terkait subsidi gas melon.
PRESIDEN Prabowo Subianto berencana memberikan bantuan langsung tunai (BLT) kepada guru honorer yang belum mendapat sertifikasi.
CALON Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun, mengkritik program bantuan sosial berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) pemerintah
Pupuk Indonesia memastikan bahwa penutupan kios ini tidak akan mengganggu proses penyaluran pupuk ke petani.
Kanit Tipidter Polres Samosir Martin Aritonang kembali menegaskan, Polres Samosir akan melakukan pengawasan barang negara termasuk barang subsidi dan pidana lainnya yang ditimbulkan.
Penggagalan aktivitas penjualan pupuk susbsidi secara ilegal, berawal adanya informasi masyarakat, yang mengatakan ada aktivitas penjualan dua jenis pupuk , yang berasal dari luar daerah.
Wamentan Sudaryono mengungkapkan bahwa ada beberapa pihak yang ingin Indonesia mengimpor beras di saat produksi beras yang saat ini sudah cukup tinggi.
Program yang telah digagas sejak 2021 ini merupakan salah satu wujud komitmen Pupuk Indonesia dalam mendukung visi pemerintah mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Selama satu dekade lebih, Pupuk Indonesia telah meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi konsumsi bahan baku pupuk nasional secara signifikan dengan beroperasinya sejumlah pabrik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved