Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Bencana Terus Mengincar Nyawa

Liliek Dharmawan
18/11/2020 04:10
Bencana Terus Mengincar Nyawa
Sejumlah petugas dan relawan dibantu oleh warga, melakukan pencarian korban longsor di Desa Banjarpanepen, Sumpiuh, Banyumas, kemarin.(ANTARA FOTO/Idhad Zakaria)

BENCANA alam menye­ruak di tengah bencana kesehatan yang belum teratasi. Di Jawa Tengah, peristiwa tanah longsor di Kabupaten Banyumas mengharuskan pihak terkait memberi perhatian besar.

Pasalnya, bencana sudah menelan korban nyawa. Di Desa Banjarpanepen, Kecamatan Sumpiuh, satu keluarga yang terdiri atas suami-istri dan dua anaknya tertimbun tanah longsor. Mereka ialah Wagiyah, 38, Basuki, 52, Lucas, 11 dan Yudas, 7. Seorang warga lain, Wagiman, tewas terkubur tanah longsor di Desa Bogangin, Sumpiuh.

“Di Banjarpanepen, ibu dan dua anaknya sudah dievakuasi. Kami masih mencari sang bapak,” kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Titik Puji Astuti.

Di lokasi bencana, lanjut dia, ada sejumlah rumah yang juga terancam. Para penghuninya sudah diungsikan.

Selain tanah longsor, curah hujan yang tinggi juga menyebabkan Banyumas kebanjiran. Titik banjir terjadi di tiga kecamatan, yakni  Kemranjen, Sumpiuh, dan Tambak.

Masih di Jawa Tengah, Kabupaten Cilacap juga dikepung kejadian banjir dan tanah longsor. Lima kecamatan yang dilanda banjir ialah Kroya, Sidareja, Bantarsari, Kedungreja, dan Wanareja. Sementara itu, Cimanggu dan Karangpucung rusak oleh tanah longsor.

Banjir setinggi 1 meter juga terjadi di Jalan Nasional Bandung-Purwokerto-Yogyakarta. Di Buntu, Sumpiuh, arus lalu lintas tersendat karena hanya truk dan bus yang berani membelah banjir.

Pacitan

BPBD Jawa Timur juga harus memberi perhatian pada peristiwa bencana yang terjadi di Kabupaten Pacitan. Kabupaten di wilayah selatan itu dilanda banjir dan tanah longsor.

“Bencana terajdi di Kecamatan Kebongagung dan Pacitan Kota. Tidak ada korban jiwa. Sejumlah rumah warga mengalami kerusakan ringan hingga berat yang masih kami verifikasi,” kata Plt Kepala Pelaksana BPBD Jatim Yanuar Rachmadi.

Pihaknya sudah menerjunkan tim ke lapangan untuk mengecek kondisi daerah yang mengalami banjir dan longsor. “Bantuan khusus tidak ada karena BPBD Pacitan sudah memiliki anggaran dan kesiapan logistik.”

Bencana yang merundung warga di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, juga belum mereda. Selama beberapa bulan terakhir sudah 402 rumah yang rusak.

“Jumlah rumah yang terancam mencapai 627 unit. Kerusakan ini diakibatkan bencana banjir, tanah longsor, angin puting beliuang, dan pergerakan tanah,” papar Sekretaris BPBD M Irfan Sofyan.
Di luar Jawa, musim penghujan membuat air laut naik ke darat. Banjir rob dilaporkan terjadi di Kota Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjungjabung Barat.

“Kejadian rob kali ini lebih buruk daripada tahun-tahun sebelumnya. Setiap sore air laut naik dan bisa bertahan hingga tiga jam sebelum surut,” ujar Saprijal, warga.

Warga Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, juga tidak bisa tenang dalam beberapa hari terakhir. Angin kencang sering melanda wilayah itu bersamaan dengan datangnya hujan deras.

Di Tuban, Jawa Timur, warga yang berada di sepanjang daerah aliran Sungai Bengawan Solo diminta waspada. “Potensi banjir akibat luapan sungai harus diwaspadai. Saat ini permukaan air Sungai Bengawan Solo terus mengalami peningkatan signifikan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Yudi Irwanto.

Banjir, lanjut dia, berpotensi terjadi di Kecamatan parengan, Soko, Rengel, Plumpang, dan Widang. Potensi bencana lainnya di daerah ini ialah akibat angin kencang. (FL/BB/BK/SL/JL/YK/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya