Krisis Listrik dan Air Bersih Harus Jadi Perhatian Paslon

John Lewar
08/11/2020 07:40
Krisis Listrik dan Air Bersih Harus Jadi Perhatian Paslon
Warga bersih pantai di Pulau Seraya Kecil, Manggarai Barat( MI/John Lewar)

HINGGA saat ini masih banyak desa di Indonesia belum teraliri listrik dan akses air bersih. Seperti di Dusun Seraya Kecil di Pulau Seraya Kecil, Kelurahan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat hingga kini masih kesulitan mendapatkan penerangan listrik dan air bersih. Akses jalan ke desa tersebut sudah bagus namun akses penerangan dan air bersih tidak sebagus pembangunan infrastruktur jalan.

"Setiap hari kami menghadapi krisik listrik karena tidak ada soan, Dan krisis air bersih untuk minum" kata Kepala Dusun Seraya Kecil, Santuo kepada mmediaindonesia.com, Sabtu (7/11).

Setiap hari warganya mandi dengan air surmur yang rasanya asin. Sedangkan untuk minum, warga membeli air tawar dengan galon.

"Setiap hari warga beli air galon,satu galon seharga Rp12 ribu. Kalau air tawar yang mengandung zat kapur Rp7 ribu ukuran jeriken 20 liter. Belum lagi listrik nol. Ini makanya hasil tangkapan kami kerap dijual murah karena takut ikan busuk," ungkap Santuo.

Warganya pada umumnya bekerja sebagai nelayan. Dan dari tahun ke tahun di daerahnya tidak pernah berubah. Krisis air bersih dan listrik masih mereka alami sampai sekarang. Pemerhati masalah sosial ekonomi, Boni Resa mengharapkan pemerintah menarh perhatian dialami warga tinggal di kepulauan seperti Pulau Seraya Kecil dengan jumlah penduduk 70 kepala keluarga. Kondisi ini harus menjadi perhatian bagi calon kepala daerah yang saat ini sedang bertarung di Pilkada Manggarai Barat.

baca juga: UMKM Jadi Program Andalan SHM-MAR Jika Menang Pilkada

Menurutnya paslon calon bupati dan wakil bupati saat ini yang lebih konsen membangun pariwisata hanyalah pasangan Edistasius Endi dan wakilnya Yulianus Weng diusung partai koalisi Golkar, NasDem, PBB dan PKPI.

"Sehingga mimpi akan air minum bersih, listrik dan perubahan lainnya di sektor pariwisata bisa memberi dampak baik bagi ekonomi warga," katanya. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
  • Dilema Pilkada saat Wabah Korona Melanda

    04/3/2020 20:35

    Menurut Satgas Penanganan Covid-19, hingga pekan ini jumlah kasus positif sudah menyentuh angka 200 ribu, atau sebanyak 196.989 orang dinyatakan positif terinfeksi oleh virus korona.

  • Menjinakkan Bom Waktu

    04/3/2020 20:35

    Larangan dan pembatasan di Pilkada 2020 menurunkan risiko penularan covid-19 hingga 75%.

  • Kritik dan Rekomendasi Pengaturan

    04/3/2020 20:35

    Perlu pengaturan lebih eksplisit tentang kedatangan pemilih pada hari pemilihan dan setting protokol covid di luar TPS serta manajemennya

  • Terperosok Naluri Unjuk Massa

    04/3/2020 20:35

    Berdasarkan catatan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, tidak kurang dari 243 bapaslon ditemukan melanggar. Jumlah itu mencakup sepertiga dari total 735 bapaslon.

  • Teladan Petahana Kepala Daerah Langka

    04/3/2020 20:35

    Tiga kali melanggar protokol kesehatan, jika kontestan itu terpilih, pelantikan yang bersangkutan ditunda 6 bulan untuk disekolahkan dalam jaringan Institut Pemerintahan Dalam Negeri

  • Perlu Penyesuaian supaya Lancar

    04/3/2020 20:35

    KOMISI Pemilihan Umum (KPU) menyatakan ada sembilan perbedaan dalam pemungutan suara di Pilkada 2020