Pantura Jawa Tengah Ikut Menyumbang Khazanah Sastra Indonesia

Supardji Rasban
04/11/2020 11:52
Pantura Jawa Tengah Ikut Menyumbang Khazanah Sastra Indonesia
Budayawan Pantura Atmo Tan Sidik Hadiri Musyawarah Nasional Sastrawan Indonesia (MUNSI) Kemendikbud(MI/Supardji Rasban)

BUDAYAWAN Pantura Atmo Tan Sidik dan mantan Walikota Tegal Jawa Tengah, Maufur ikut menghadiri Musyawarah Nasional Sastrawan Indonesia (MUNSI) III yang digelar Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra Badan Pengembangan dan Pembinaan  Bahasa Kemendikbud di Novotel Hotel Jakarta, 2-5 November.

Sebanyak 198 sastrawan dari berbagai daerah Indonesia hadir dalam kegiatan tersebut. Musyawarah yang mengusung tema Memajankan Sastra Indonesia di Panggung Dunia" itu dihelat secara langsung atau tatap muka dan daring atau Zoom Meeting.

Atmo menyampaikan kehadiran dirinya dan Maufur mewakili budayawan/ sastrawan dari daerah Kabupaten Brebes dan Kota Tegal dan sekitarnya, yang masuk kawasan Pantura.

"Ini sesuatu yang membanggakan karena Pantura Jawa Tengah bagian barat diakui Kemendikbud sebagai daerah yang juga ikut menyumbangkan dinamika perkembangan sastera tingkat nasional," kata Atmo dalam keterangan tertulis yang diterima mediaindonesia.com, Rabu (4/11).

Dalam kesempatan tersebut Atmo membacakan puisi berbahasa Brebes-Tegalan bertajuk Dugale Asu Maring Menungsa (Kemarahan Anjing Terhadap Manusia), salah satu karya puisi Atmo, peraih gelar Maestro Seni Tradisi dari Kemendiknas 2014.

Ia mengaku senang bisa menjalin komunikasi dengan sastrawan/budayawan dari penjuru Tanah Air.

"Sebenarnya sih kita sudah kerap berkomunikasi melalui WhatsApp. Tapi ini lebih mengangkrabkan lagi karena bisa bertatap muka langsung meski dengan protokol kesehatan yang lumayan ketat," ucapnya.

Atmo menuturkan dalam MUNSI III tersebut diwarnai dialog dan tanya jawab para peserta  seputar  perkembangan sastra Indonesia di masa pandemi Covid-19.
     
"Banyak usulan, pertanyaan dan masukan mengemuka dari pesert tatap muka ataupun daring. Tidak hanya tentang kebijakan Badan Bahasa dalam memajukan sastra melalui literasi, tapi sampai kepada kebijakan meningkatkan literasi di daerah pedalaman. Bahkan kesejahteraan dan semangat sastrawan dalam melakukan gerakan literasi," paparnya.

baca juga: Pemprov Papua Barat Daftarkan 13 Kekayaan Intelektual Komunal

Menurut Atmo sejumlah sastrawan yang memberikan masukan dan usulan antara lain, Sosiawan Leak, Aslan Abidin. 

"Pokoknya acaranya gayeng sekali," pungkas mantan Atmo yang pernah menjadi Kades Pakijangan Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya