Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
TERORISME masih jadi ancaman bangsa. Dari Kota Batu, Jawa Timur, Selasa (27/10), Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Boy Rafli Amar menyerukan bahwa semua elemen bangsa harus siaga menghadapi ancaman terorisme.
"Kita membutuhkan kepedulian dan kepekaan. Saat ini, paham terorisme, radikalisme dan intoleransi itu terjadi dan menjadi ancaman," tegasnya dalam Deklarasi Kesiapsigaan Nasional itu.
Boy Rafli menyatakan deklarasi kesiapsiagaan nasional sangat penting untuk mengingatkan kembali kesadaran dan kepekaan terhadap bahaya terorisme, radikalisme dan intoleransi. Untuk itu, semua pihak harus bersatu melalui gerakan bersama guna menghadapi berbagai ancaman yang mengganggu keamanan bangsa dan negara.
Deklarasi kesiapsiagaan nasional ini dihadiri tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan masyarakat sipil lainnya. Di tengah massa juga terlihat anggota TNI, Polri, pemuda, siswa dan mahasiswa.
Mereka mendeklarasikan setia pada Pancasila dan UUD 1945, serta menjunjung tinggi kebhinekaan. Para tokoh yang hadir sepakat bersinergi menolak intoleransi, radikalisme dan terorisme. Mereka mendukung kesiapsiagaan nasional dalam mengantisipasi ancaman terorisme serta siap mewujudkan Indonesia damai. (N-3)
Pemerintah Indonesia akan meningkatkan perlindungan untuk kepulangan jamaah haji.
Pencegahan tidak hanya dilakukan dari sisi keamanan tapi juga harus bisa memanfaatkan teknologi IT
Gubernur Khofifah dan BNPT RI berkomitmen tanamkan moderasi beragama sejak dini di sekolah untuk cegah radikalisme. Jatim perkuat sinergi pusat-daerah.
KELOMPOK Ahli Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Bidang Kerjasama Internasional Darmansjah Djumala menegaskan pembubaran Jamaah Islamiyah (JI) pantas diapresiasi.
BADAN Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Komisi XIII DPR RI terus memperkuat upaya pencegahan radikalisme dan terorisme.
EKS narapidana terorisme (napiter) Haris Amir Falah mengungkapkan desa sering menjadi sasaran utama kelompok radikal dalam merekrut anggota baru.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved