Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
MENTERI Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki resmi meluncurkan digitalisasi usaha mikro kecil menengah (UMKM) Koperasi Kredit (Kopdit) Obor Mas, Sabtu (24/10) di Kantor Pusat Kopdit Obor Mas, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
Dalam sambutannya, Teten mengatakan, 97% market Indonesia sudah bisa diakses oleh perdagangan digital. Artinya, pelaku UMKM di pelosok manapun bisa berjualan produknya di market nasional bahkan global hanya perlu terkoneksi dengan digital market atau jualan online.
"Sekarang ini banyak aplikasi-aplikasi digital bukan hanya untuk produk-produk manufaktur saja, tetapi juga produk dari pelaku-pelaku UMKM kecil yang berjualan produknya di pasar nasional lewat market digital. Selain itu juga, produk-produk dari pertanian juga sekarang bisa dijual lewat market digital," papar Teten.
Baca Juga: Koperasi Kredit Obor Mas di Sikka Dipercaya Salurkan KUR
Teten juga mengakui ada tiga problem dasar yang dialami oleh pelaku UMKM yang ketika memasukan produknya di market digital.
Pertama, kapasitas produksi. Yang mana, ketika produk UMKM terhubung dengan plafon digital nasional, kapasitas produksi produknya sangat terbatas sehingga ada permintaan dari pelanggan dalam jumlah banyak, tetapi mereka tidak menyanggupi.
"Market kan besar, permintaan pun besar. Nah UMKM kita, produknya tidak mencukupi. Stok sudah tidak ada, ketika ada permintaan dengan jumlah banyak lewat digital market . Akibatnya, UMKM kita tidak menyanggupi permintaan, maka akan ditinggalkan. Jadi saya minta pelaku UMKM dalam dampingan Kopdit Obor Mas harus persiapan betul soal produksi produk ketika ada permintaan banyak," tandas dia.
Baca Juga: Obor Mas Dapat Kucuran Kredit Rp10 M
Problem kedua, aspek kualitas produk. Menurut Teten, dalam market digital itu ada persaingan antar produk. Bahkan brand-brand ternama juga masuk dalam market digital itu sehingga banyak pelaku UMKM kita tidak menjaga kualitas produknya.
"Kualitas produk juga menjadi problem saat ini. Ketika produk UMKM dipasarkan di market digital kualitas produknya tidak dijaga. Jadi saya minta UMKM di Kopdit Obor Mas ketika masuk di market digital harus pertahanan kualitas produknya," ungkap Teten.
Problem ketiga ungkap Teten, literasi digital. "Literasi ini juga menjadi penting sehingga pengetahuan dan kecakapan para pelaku UMKM untuk menggunakan media digital. Jadi saya minta Kopdit Obor Mas harus memberikan pendampingan terus kepada pelaku UMKM nya agar terus diperbarui soal literasi digital sehingga mereka tidak melek digital," ungkap Teten.
Disampaikan Teten, di masa pandemi ini digitalisasi ini sangat bagus. Di mana yang lain omset penjualan turun, justru mereka yang menjual produknya di market digital malah omset penjualan mereka meningkat.
"Saya kira digitalisasi khusus di daerah NTT bisa mengakses pasar yang besar. Jadi kita perlu mendorong para pelaku UMKM kita untuk tidak melek digitalisasi," pungkas Teten itu.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, anggota DPR RI dari Fraksi Golkar, Markus Mekeng Bapa, Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira, Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo, Wakil Bupati Sikka Romanus Woga dan Pengurus Kopdit Obor Mas. (GL/OL-10)
SINERGI yang baik antara koperasi dan pemerintah diyakini dapat menciptakan ekosistem ekonomi kerakyatan yang tangguh.
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa pembentukan 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih di seluruh Indonesia dirancang untuk mengatasi berbagai masalah struktural di desa-desa.
Hari Koperasi Nasional yang ke-78 nanti merupakan kebangkitan pergerakan koperasi ke depan.
Dalam buku tersebut tercatat 300 koperasi besar di Indonesia, dengan total aset mencapai Rp96,53 triliun atau 35,08% dari total aset koperasi nasional.
Dari aset semula Rp20 miliaran pada 2023, saat ini Koperasi Kana melampaui angka Rp100 miliaran pada tahun buku 2024.
Peluncuran buku berjudul 100 Koperasi Besar Indonesia digelar di Trans Hotel Seminyak Bali pada Kamis (19/6).
Untuk menjadi negara maju, Indonesia harus minimun memiliki 4 persen entrepreneur, sedangkan saat ini baru 3,4 persen.
Teten yakin apabila konsumen Indonesia terus diberikan edukasi dan literasi dengan baik, pemasaran produk-produk lokal yang berkualitas akan meningkat.
Atas dedikasinya dalam memberdayakan UMKM di Lampung, Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana diganjar anugerah Satyalancana Wira Karya dari Presiden Joko Widodo.
MENTERI Koperasi dan UKM (Menkop UKM), Teten Masduki menyatakan bahwa warung-warung tradisional memiliki keunggulan komparatifnya dibandingkan jaringan ritel modern.
TikTok Shop milik platform media sosial TikTok yang akan menutup bisnis dan layanannya per hari ini, Rabu (4/10), pukul 17.00 WIB.
Hal itu ditandai pemasangan jaket partai oleh Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto di Alun-Alun Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, Minggu (19/2).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved