Menunggu Sedekah Bumi, Petani Belum Mulai Masa Tanam

Nurul Hidayah
21/10/2020 11:54
Menunggu Sedekah Bumi, Petani Belum Mulai Masa Tanam
petani sedang memanen padi(MI/Heri Susetyo)

HANYA sedikit petani di Kabupaten Indramayu yang melakukan percepatan tanam. Menunggu tradisi adat dan masih minimnya pasokan air di saluran irigasi menjadi penyebabnya. Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang, menjelaskan bahwa lahan persawahan di Kabupaten Indramayu saat ini hampir semunya belum ada yang memulai musim tanam rendeng. 

"Hanya sedikit saja lahan yang sudah memulainya. Lahan persawahan di Kecamatan Bongas. Itu pun belum banyak," ungkap Sutatang, Rabu (21/10). 

Harusnya, lanjut Sutatang, petani segera memulai masa tanam. Terlebih imbauan untuk mempercepat masa tanam rendeng 2020/2021 sudah jauh-jauh hari dilakukan Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu kepada petani. 

"Harusnya petani cepat-cepat memulai tanam. Apalagi musim hujan sekarang kan maju dibandingkan tahun sebelumnya," ungkap Sutatang. 

Jika terus menunda, dikhawatirkan musim tanam gadu (kemarau) 2021 juga akan mundur sehingga petani mengalami kekeringan atau puso. Saat ditanyakan keengganan petani untuk mempercepat musim tanam menurut Sutatang  di antaranya karena mereka masih menunggu tradisi sedekah bumi terlebih dahulu. 

"Setelah itu baru mereka memulai musim tanam rendeng," ungkap Sutatang. 

Namun ada pula petani yang melihat jika pasokan air di saluran irigasi belum banyak, sehingga enggan untuk memulai tanam. 

"Padahal kan sekarang sudah mulai hujan. Jadi mencukupi untuk melakukan percepatan tanam," lanjutnya. 

Sementara itu Forecaster Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kertajati, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn menjelaskan bahwa saat ini wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan sudah berada pada masa pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan. Di masa pancaroba, menurut Faiz memang sudah mulai ada hujan, tapi tidak sering. 

"Curah hujan kurang dari 150 mm/bulan," ungkap Faiz. 

baca juga: Bawang Merah Belu NTT Berpotensi Ekspor

Namun dengan adanya aktivitas La Nina dan Madden Julian Oscillation (MJO) pada saat yang bersamaan, membuat peningkatan curah hujan dengan intensitas lebat dalam periode sepekan ke depan. 

"Akibat dari itu, curah hujan lebih banyak dari normalnya," tambah Faiz. 

Sedangkan musim penghujan di Kabupaten Indramayu diprakirakan mulai November dasarian I. (OL-3)

UL)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya