Rencana Kontigensi Erupsi Merapi Mencakup Tiga Kecamatan

Ardi Teristi Hardi
01/10/2020 10:18
Rencana Kontigensi Erupsi Merapi Mencakup Tiga Kecamatan
Kepala Pelaksana BPBD Sleman Joko Supriyanto (kiri) bersama Wakil Ketua Komisi A DPRD DIY, Suwardi.(MI/Ardi Teristi Hardi)

KEPALA Pelaksana BPBD Sleman, Joko Supriyanto menyatakan rencana kontigensi (rekonti) bencana erupsi Merapi 2020 mengalami perubahan akibat pandemi Covid-19. Rekonti 2020 pun beradaptasi dengan situasi saat ini dengan mengadopsi protokol kesehatan.

"Kami mempersiapkan rekonti yang baru awal September," terang Joko, saat menerima kunjungan dari DPRD DIY, Rabu (30/9) sore 

Misalnya, simulasi dilakukan dalam skala kecil, yaitu di tiap-tiap dusun serta kapasitas angkut kendaraan mengungsi dan tempat pengungsian dibatasi. Untuk tempat pengungsian, lanjut dia, warga yang tidak tertampung di barak pengungsuan diarahkan untuk mengungsi berbasis keluarga terdekat. Mereka bisa tinggal sementara di rumah keluarga yang lokasinya aman dari dampak erupsi Gunung Merapi. Keluarga-keluarga tersebut sudah didata sehingga mudah dilakukan apabila sewaktu-waktu bencana erupsi Merapi terjadi.

"Rencana kontigensi ini dibuat apabila terjadi bencana erupsi Merapi dengan skenario kubah lava 10 juta meter kubik dan guguran kubah lava 5 juta meter kubik. Ada tiga kecamatan, yaitu Turi, Pakem, dan Cangkringan (7 desa, 24 dusun) yang tercover Rekonti 2020," jelas dia.

Saat ini, kubah lava di Merapi masih sekitar 200 ribu meter kubik. Dengan kondisi tersebut, skenario erupsi dengan keadaan sesuai rekonti 2020 dipastikan tidak akan terjadi pada 2020. Pihaknya pun telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp600 juta untuk perbaikan jalur evakuasi. Pihaknya hanya bisa mengalokasikan anggaran tersebut karena banyak anggaran Pemkab Sleman yang dialihkan untuk penanganan Covid-19.

baca juga: PLN Minta Kepastian Pemkab Soal Hibah Tanah Pembangunan PLTS

Wakil Ketua Komisi A DPRD DIY, Suwardi mengatakan, edukasi kepada masyarakat terkait bencana erupsi Merapi penting untuk terus dilakukan. Dengan demikian, masyarakat bisa tanggap saat erupsi Merapi terjadi.

Ia pun berpesan, pada masa pandemi Covid-19, mitigasi bencana erupsi Merapi juga memperhatikan 4M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghidari kerumunan. Dengan rencana kontigensi bencana erupsi Merapi yang matang diharapkan dampak bencana erupsi Merapi bisa diminimalkan. (OL-3) 
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya