Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
KEBERSIHAN menjadi sesuatu yang sangat penting saat ini. Hal itu bukan saja untuk mencegah kita tertulat virus korona, tetapi juga membantu memutus mata rantai penyebaran covid-19.
Untuk itu peran serta seluruh lapisan masyarakat dalam menjaga kebersihan dan mencegah penularan covid-19 perlu digalakkan. Pasalnya, pemerintah tidak mungkin sanggup bekerja sendirian tanpa adanya bantuan dari masyarakat. Berangkat dari situ PT Unilever Indonesia, Tbk. melalui Unilever Indonesia Foundation kembali menghadirkan Program Sekolah dan Pesantren Sehat.
Baca juga: Gugus Tugas Covid-19: Perkuat Disiplin Protokol Kesehatan
Program yang sudah digagas sejak 2016 silam dan tahun ini diharapkan menjangkau 10 juta anak di 41.847 sekolah dan pesantren di berbagai wilayah Indonesia itu berisi program pelatihan bagi guru dan murid. Selain itu juga menanamkan perilaku hidup bersih dan sehat pada anak-anak sejak dini.
“Program Sekolah dan Pesantren Sehat menjadi bagian dari misi kami untuk membantu meningkatkan kesehatan dan kebersihan 1,3 miliar orang di seluruh dunia pada 2020. Di masa pandemi program ini makin relevan sebagai upaya melindungi kesehatan anak, mempersiapkan mereka menghadapi era adaptasi kebiasaan baru, sekaligus menekan penularan covid-19,” ujar Head of Corporate Affairs & Sustainability Unilever Indonesia, Nurdiana Darus.
“Hasil evaluasi terhadap efektivitas program menunjukkan data menggembirakan, program ini berhasil mengubah kebiasaan 43% anak untuk terbiasa mencuci tangan di lima waktu penting, dibandingkan sebelumnya yang hanya tiga kali sehari."
Penanaman hidup sehat, kata dia menjadi sangat krusial karena anak juga rentan terjangkit covid-19. Bahkan tercatat bahwa jumlah kematian anak (0-18 tahun) akibat covid-19 di Indonesia tertinggi se-Asia Pasifik, angkanya 1,1% lebih tinggi dari Tiongkok, Italia dan Amerika. Data lain juga menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat pertama terkait proporsi angka kejadian covid-19 pada anak, yaitu sebesar 9,1%.
"Hak anak untuk mendapatkan pendidikan harus tetap diprioritaskan demi masa depan. Namun sebelum melepas mereka kembali bersekolah, kita harus membiasakan kebersihan sejak dini. Selain memastikan seluruh sekolah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat," ujar Direktur Sekolah Dasar Kemendikbud, Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd.
”Masyarakat perlu memahami bahwa meski sering kali tidak menunjukkan gejala, anak yang terinfeksi SARS-CoV-2 memiliki jumlah virus dalam darah atau viral load yang tinggi di saluran napas sehingga kemungkinan mereka menularkan individu lainnya sangat besar. Maka untuk meminimalkan risiko itu, biasakan anak menjaga keberhasihan," timpal dr. MestyAriotedjo, Sp.A.
Ia punberpesan agar para pengajar serta orang tua terus menanamkan pentingnya protokol kesehatan, seperti memakai masker, sering mencuci tangan dan menjaga jarak aman lebih dari dua meter, agar anak dapat lebih siap ketika nanti diperbolehkan kembali bersekolah. (RO/A-1)
Sandi mengungkapkan kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan setiap bulan dengan materi yang beragam.
Ada beberapa langkah antisipatif yang mulai diterapkan Puskesmas Warungkondang untuk mencegah penyebaran covid-19.
Munculnya kembali covid-19 tentu perlu diantisipasi. Karena itu, saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memitigasi penyebaran covid-19, terutama pada sektor pariwisata.
Saat ini, kelima pasien tersebut hanya bergejala ringan. Mereka sedang melakukan isolasi mandiri di rumah.
Bupati memastikan terpaparnya warga tersebut saat yang bersangkutan berada di luar daerah.
Galeri menjadi catatan sekaligus spirit agar warga Jabar tak gentar, namun tetap waspada menghindari penularan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved