Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Kasus Korona Bertambah, Kota Kupang Gelar Rapid Test Massal

Palce Amalo
23/9/2020 13:55
Kasus Korona Bertambah, Kota Kupang Gelar Rapid Test Massal
ASN di lingkungan Pemkot Kupang, NTT menjalani rapid test covid-19, Rabu (23/9/2020).(DOK Humas Kota Kupang)

PEMERINTAH Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar rapid test massal menyusul terus bertambahnya kasus terkonfirmasi positif korona di daerah itu. Rapid test digelar Rabu (23/9) dengan menyasar seluruh aparatur sipil negara yang jumlahnuya mencapai 295 orang di Kantor Wali Kota Kupang. Sedangkan rapid test tahap ledua dijadwalkan Jumat pekan ini untuk pedagang, ojek dan warga.

"Jumat dilakukan rapid test yang berlokasi di Pasar tradisional Kasih, Kelurahan Naikoten," kata Juru Bicara Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kota Kupang, Ernest Ludji.

Menurutnya, kegiatan itu merupakan respons cepat pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19. Namun sampai kegiatan rapid test berakhir, tidak ada ASN yang reaktif. 

"ASN yang akan di rapid test mengikuti antrian mengisi formulir berupa identitas diri. Peserta memberikan informasi mengenai riwayat perjalanan dan riwayat 
penyakit yang sedang atau pernah di alami sebelum dilakukan pengambilan darah," tambahnya.

Sementara itu, sampai Rabu siang, kasus positif korona di Kota Kupang tercatat 55 orang terdiri dari 41 sembuh, 11 orang masih dirawat dan tiga orang meninggal. Pasien yang dirawat berasal dari Kecamatan Kelapa Lima, Kota Lama, Kota Radja, Maulafa dan Oebobo. Wakil Wali Kota Kupang, Hermanus Man mengatakan ASN dari kelurahan dan kecamatan juga turut menjalani rapid test. Kendati hasil rapid test nonreaktif, dia minta seluruh warga tetap menaati protokol kesehatan.

baca juga: Tenaga Medis di RSMH Palembang Meninggal karena Covid-19

Pemerintah Kota Kupang tidak ada rencana menutup tempat-tempat umum termasuk tempat hiburan malam terkait adanya lonjakan kasus korona. Hal itu untuk menjaga perekonomian tetap berjalan. 

"Seiring meningkatnya jumlah pasien covid-19, belum ada penutupan tempat-tempat umum. Kita akan melakukan pengawasan yang ketat supaya perekonomian tetap 
bergulir," ujarnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik