Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Keluarga Miskin di Sikka Dapat Rumah Layak Huni

Gabriel Langga
23/9/2020 08:00
Keluarga Miskin di Sikka Dapat Rumah Layak Huni
Pekerja menurunkan material untuk pembangunan rumah layak huni bagi keluarga miskin di Sikka.(MI/Gabrile Langga)

PEMERINTAH Kabupaten Sikka, NTT memberikan bantuan rumah layak huni bagi 283 keluarga miskin di wilayahnya. Program bantuan tersebut diambil dari dana alokasi khusus (DAK), dana alokasi umum (DAU) dan APBN.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Sikka, Femi Bapa menyampaikan ada 283 keluarga miskin di Sikka mendapatkan bantuan rumah layak huni dari pemerintah.

Rinciannya, jelas Femi, ada 136 keluarga miskin yang tersebar di Kelurahan Kabor dan Madawat mendapatkan bantuan rumah layak huni yang bersumber dari dana DAK. Sementara itu, ada 47 keluarga miskin mendapatkan bantuan rumah layak huni yang bersumber dari dana DAU itu tersebar di tiga kecamatan yakni Kecamatan Nele, Koting dan Hewokloang.

Sedangkan untuk 100 keluarga miskin lagi mendapatkan bantuan rumah layak huni dari program bantuan BSPS yang bersumber dari dana APBN. Program BSPS itu menyasar di empat desa yakni Desa Wolowiro 25 unit, Desa Paga 25 unit, Desa Mbengu 25 unit, dan Desa Maulo 25 unit.

"Kalau ditotalkan seluruh untuk tahun 2020 ini, ada 283 keluarga miskin di Sikka yang mendapatkan bantuan rumah layak huni," ungkap Femi Bapa kepada mediaindonesia.com, Rabu (23/9) di kantornya.

Bantuan rumah layak huni yang bersumber dari dana DAU, jelas Femi, diberikan kepada 47 KK itu, pihaknya hanya memberikan bantuan material saja. Dimana material tersebut didistribusikan oleh pihak ketiga kepada penerima manfaat. Selanjutnya, penerima manfaat yang mengerjakan rumahnya sendiri.

Sementara itu, kata dia, bantuan rumah layak huni bersumber dari DAK yang diberikan kepada 136 KK itu harus dikerjakan secara kelompok karena ada biaya upah yang disediakan. Tujuan sebenarnya agar membangun rumah secara bergotong royong, tentunya akan menghemat biaya tukang.

"Kerja rumah itu nantinya mereka gotong royong karena ada swadaya. Mereka bisa saling mendukung antara satu sama lain dari proses pengerjaan rumah. Ini juga berlaku pada penerima program bantuan BSPS," tandas Femi Bapa.

Femi Bapa menuturkan bantuan yang diberikan itu merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan di bidang perumahaan bagi warga yang tidak mampu yang ada di Kabupaten Sikka.

"Pada dasarnya pemerintah mendorong warga tidak mampu agar dapat memperbaiki rumahnya, baik itu rusak sedang, berat ataupun untuk pembangunan baru," tandasnya.(OL-13)

Baca Juga: Data Persediaan AS Terkuak, Harga Minyak Naik



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya