Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Bupati Sikka Kecewa Ada Diskriminasi Pelayanan Kesehatan

Gabriel Langga
14/9/2020 10:43
Bupati Sikka Kecewa Ada Diskriminasi Pelayanan Kesehatan
Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo(MI/Gabriel Langga)

BUPATI Sikka Fransiskus Roberto Diogo merasa kecewa dengan ulah oknum tenaga medis di Kabupaten Sikka yang memberikan pelayanan di rumah sakit
dan puskesmas. Pasalnya, warga miskin yang ingin berobat ditolak oleh para tenaga medis, meski pasien itu memiliki Kartu Sikka Sehat.

"Warga miskin peserta Kartu Sikka Sehat dipersulit oleh tenaga medis untuk mendapatkan pelayanan. Para tenaga medis ini sering ngomel-ngomel ke orang
miskin yang berobat. Bahkan para tenaga medis ini menolak warga miskin pemegang Kartu Sikka Sehat yang ingin berobat," papar Bupati Sikka, Robby
Idong saat rapat bersama OPD di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Senin (14/9).

Robby menyampaikan, bagi warga miskin pemegang Kartu Sikka Sehat yang berobat di puskesmas itu dipersulit. Sedangkan bagi warga pemegang kartu
BPJS tidak dipersulit oleh tenaga medis. Sebab kata dia, bagi tenaga medis yang dilayani oleh pemegang kartu BPJS itu akan diberikan dana kapitasi
yang dibayarkan langsung oleh pihak BPJS. Sementara itu, warga pemegang Kartu Sikka Sehat tidak ada dana kapitasi.

"Jadi para tenaga medis ini kejar dana kapitasi saja. Ada diskriminasi pelayanan di rumah sakit dan puskesmas antara pemegang BPJS dan Kartu Sikka
Sehat. Ini yang tidak boleh. Saya sudah dapat laporan dari masyarakat. Tenaga medis ini tahu kalau warga berobat dengan kartu Sikka Sehat tidak
bisa klaim di BPJS," kata Robby.

Untuk itu, Robby mengingatkan kepada seluruh tenaga medis apabila ditemukan kembali ada diskriminasi pelayanan antara pemegang BPJS dan Kartu Sikka
Sehat, dirinya tidak segan-segan memberikan sanksi tegas kepada tenaga medis tersebut.

"Gaji dan uang jasa itu kurang kah? Kita harus memberikan pengabdian kepada warga kita. Siapapun orangnya yang ingin berobat, kita harus memberikan
pelayanan. Jangan ada diskriminasi lagi. Kalau kedapatan, saya akan memberikan sanksi keras kepada tenaga medis itu," ungkap Robby ini.

baca juga: Daya Tampung Pasien Covid-19 di RS Rujukan Jateng masih 60 Persen

Selain itu, Robby kembali mendesak pihak rumah sakit untuk menerima warga miskin yang ingin berobat meskipun belum memiliki kartu Sikka sehat dan
BPJS.

"Warga miskin berobat di rumah sakit itu gratis. Saya tidak ingin mendengar lagi warga miskin yang tidak bisa berobat karena biaya. Tugas negara itu
mensejahterakan warga miskin. Warga miskin yang tidak ada kartu apapun harus diterima untuk berobat. Yang berani menolak warga miskin lihat saja nanti," pungkasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya