Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Sekolah Tatap Muka di Palembang Kembali Ditunda

Dwi Apriani
10/9/2020 21:30
Sekolah Tatap Muka di Palembang Kembali Ditunda
Kota Palembang, Sumatera Selatan tunda pelaksanaan sekolah tatap muka.(ANTARA)

AKIBAT masih masifnya penyebaran covid-19 di Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), sekolah tatap muka kembali ditunda. Sebelumnya sekolah tatap muka di Palembang direncanakan 30 September 2020, namun kini diperpanjang lagi.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang, Ahmad Zulinto, segera mengeluarkan surat edaran ke sekolah mulai tingkat PAUD/Ra, SD/MI, SMP/MTs, sanggar belajar (SKB) dan kursus-kursus baik negeri maupun swasta, mengenai perpanjangan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring atau dalam jaringan.

"Surat sebelumnya berlaku hanya sampai 30 September 2020. Mengingat kondisi yang belum aman, kami akan kembali meliburkan siswa sekolah dalam arti belajar online se-Kota Palembang," ujarnya, Kamis (9/9).

Keputusan perpanjangan belajar online tersebut, kata Zulinto, sudah melalui kesepakatan dan koordinasi bersama Ombudsman, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), psikologi, jaksa, polisi dan pihak-pihak terkait termasuk tenaga pengajar. "Sudah jadi hasil musyawarah bersama," kata dia.

Terkait kapan surat edaran perpanjangan sistem PJJ melalui daring sampai ke pihak intitusi pendidikan, pihaknya belum dapat memastikan tanggalnya secara jelas. Disdik Palembang akan  meminta arahan Wali Kota Palembang, Harnojoyo, terlebih dahulu. "Segera diperpanjang (surat edaran), tapi tunggu sesuai arahan Pak Wali (Harnojoyo),"  tambahnya.

Menurut dia, setelah surat edaran keluar maka guru- guru tetap berperan aktif memberikan tugas lanjutan kepada peserta didik baik melalui WhatsApp (WA) ataupun media daring lainnya. "Pengalihan belajar dari rumah diperpanjang harus seiring dengan mencermati pemenuhan pendidikan anak yang terpenuhi," jelas dia.

Mengenai aturan kehadiran para guru di sekolah, sambung Zulinto, akan disesuaikan dengan jadwal piket atau akan masuk secara bergantian. Pihaknya juga mengimbau agar tenaga pendidik tetap disiplin memakai standar protokol kesehatan Covid-19 di lingkungan institusi.

"Karena sistem jarak jauh, kami tidak memaksa ketuntasan capaian kurikulum secara menyeluruh. Namun baiknya, aspek pembelajaran didukung lewat penilaian berbentuk portofolio, penugasan, proyek, praktek, tulis dan bentuk lainnya, sesuai fasilitas tersedia," tandasnya. (R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya