Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Kartu Tani untuk Kabupaten Malang Ditunda Lagi

Bagus Suryo
01/9/2020 16:35
Kartu Tani untuk Kabupaten Malang Ditunda Lagi
Petani menunjukkan kartu tani yang telah didapatnya, kartu ini dapat digunanakan membeli pupuk subsidi.(Antara)

PETANI di Kabupaten Malang, Jawa Timur harus bersabar lagi, sebab kartu tani yang ditunggu sejak 2018 dan yang sedianya dibagikan hari ini, Senin (1/9) ditunda lagi. Rencananya, kartu tani yang bisa digunakan untuk membeli pupuk bersubsidi dengan harga diskon ini akan diterima pada awal Januari 2021.

"Kartu tani ditunda," tegas Kepala Seksi Pupuk Pestisida dan Alsintan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Pemkab Malang Suwaji kepada Media Indonesia, Selasa (1/9).

Suwaji menyatakan rencananya kartu tani akan diterapkan 1 September 2020. Namun, ada kendala. BNI belum mendistribusikan seluruh kartu yang fungsinya untuk membeli pupuk bersubsidi itu ke seluruh petani.

Sejauh ini, lanjutnya, baru 50% petani dari total 105 ribu petani yang masuk elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK) yang sudah menerima kartu tani. Namun, kartu sakti yang sudah diterima tersebut belum bisa digunakan.

"Penundaan penerapan kartu tani hingga awal Januari 2021 dan tinggal menunggu surat resmi dari provinsi dan pemerintah pusat," ujarnya.

Suwaji mengungkapkan belum satu pun desa yang menerapkan pembelian pupuk bersubsidi dengan kartu tani. Pembelian pupuk di kios masih menerapkan pola lama.

Petani warga Dusun Maron, Desa Pujon Kidul, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Mustafirli Asror menyatakan belum mengurus kartu tani. Ia berniat mengurus agar tahun depan memiliki kartu sakti itu."Saya belum membuat kartu tani, kemarin diingatkan oleh kelompok tani," tegas petani cabai tersebut.

Saat ini, kondisi stok pupuk bersubsidi di Kabupaten Malang menipis. Bahkan, di 33 kecamatan hampir habis. Stok pupuk urea alokasi tahun ini hanya tersisa 10.479,95 ton tidak mencukupi kebutuhan tanam September-Desember.

Bahkan permohonan realokasi pupuk subsisi ke Pemprov Jatim yang diajukan sejak Juni 2020 sampai kini belum ada kejelasan.Usulan penambahan pupuk itu urea 8.617,1 ton, ZA 24.235,59 ton dan SP36 2.553,14 ton. Tambahan itu diharapkan mengubah alokasi urea jadi 34.456 ton, ZA 23.702 ton, SP36 4.668 ton, Phonska 43.341 ton dan organik 20.881 ton.(OL-13)

Baca Juga: Kartu Tani Bisa Untuk Menebus Pupuk Bersubsidi

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya