SUNGAI Citarum adalah sungai terpanjang di Provinsi Jawa Barat. Kondisinya kini sangat memprihatinkan sehingga menjadi sungai terkotor di dunia. Salah satu penyumbang dari tingginya tingkat kekotoran Sungai Citarum berasal dari limbah domestik. Hal ini di karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga ekosistem dan kebersihan lingkungan sungai Citarum.
Menyikapi kondisi tersebut, Universitas Mercu Buana (UMB) melalui kegiatan pengabdian masyarakat telah melakukan sosialisasi pengolahan limbah domestik. Yakni melalui komunikasi antarpribadi, individu bisa memahami orang lain sehingga mampu mengatasi ketegangan diri dan membuat orang lain merasa nyaman, tenang, dan senang bergaul dengannya.
Melalui komunikasi antarpribadi pembelajaran akan pentingnya menjaga kelestarian ekosistem lingkungan melalui pengolahan limbah domestik dapat dilaksanakan dengan efektif.
Kepala Pusat Pengabdian Pada Masyarakat UMB, Dr. Inge Hutagalung, M.Si menyatakan komunikasi antarpribadi akan menimbulkan dampak yang besar ataupun kecil tergantung keefektifan proses komunikasi yang berlangsung. Jika dalam interaksi yang berlangsung tidak ada keterbukaan ataupun kepercayaan satu sama lain, maka pesan ataupun makna yang terkandung dalam interaksi tidak akan dapat diterima secara baik oleh pelaku komunikasi.
"Jadi memahami dimensi efektifitas komunikasi antarpribadi akan sangat bermanfaat dalam melakukan maksimalisasi kinerja pelestarian sungai Citarum," ungkap Inge Hutagalung dalam keterangan tertulis yang diterima mediaindonesia.com, Selasa (1/9).
Baca Juga: Sampah masih Jadi Persoalan Utama di Sungai Citarum
Lebih lanjut, Inge menegaskan bahwa pelestarian ekosistem di DAS Citarum perlu memperhatikan jalinan komunikasi antarpribadi antara masyarakat dengan para penggiat lingkungan maupun sivitas academika, agar upaya untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menjaga ekosistem dan kebersihan lingkungan sungai Citarum dapat dilakukan dengan efektif.
Selain melakukan pendampingan cara bicara efektif, UMB melalui Unit Pengabdian Pada Masyarakat juga melakukan penanaman pohon di DAS Citarum untuk menahan erosi pinggiran sungai. Diharapkan penanaman pohon termaksud dapat membantu pelestarian lingkungan Sungai Citarum. (OL-13)
Baca Juga: Partisipasi Masyarakat Untuk Citarum Harum Harus Ditingkatkan