UNIVERSITAS Gadjah Mada menginisiasi pelestarian Candi Prambanan dari perspektif geometris dengan pemantauan pergerakan/deformasi candi dan pendokumentasian 3D bentuk candi secara detail, menyeluruh, dan terkini.
Ketua Program Studi Sarjana Terapan TSPD sekaligus dosen Teknik Geodesi UGM Rochmad Muryamto menjelaskan, kegiatan penelitian ini akan menghasilkan peta 3D.
"Kami dari Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar (TSPD) Sekolah Vokasi UGM berkolaborasi dengan Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta melaksanakan kegiatan penelitian tentang Monitoring Deformasi dan Dokumentasi Digital 3D Candi Prambanan menggunakan Drone Lidar dan Terrestrial Laser Scanner," kata Rochmad.
Penelitian ini, lanjutnya, mendapat dukungan alat canggih berupa Drone LiDAR Microdrones dari PT Geotronix dan Terrestrial Laser Scanner dari PT. ASABA.
Rochmad menambahkan, Candi Prambanan ini unik, karena ketingggiannya berbeda dengan Candi Borobudur yang tingkat pertama, kedua dan ketiganya dapat digunakan untuk pemetaan per lantai.
"Candi Prambanan tidak demikian," imbuhnya.
Baca juga: Mulai 1 Juli Candi Prambanan dan Ratu Boko Dibuka Untuk Umum
Managing Director PT Geotronik Fajar Adi mengatakan sudah menjadi komitmen PT. Geotronix untuk mendukung kegiatan pendidikan maupun penelitian di perguruan tinggi di Indonesia, salah satunya di UGM.
"Drone LiDAR berfungsi untuk mendapatkan data berupa pointcloud yang dapat menampilkan obyek dengan detail dan cepat. Kalau drone pada umumnya hanya menampilkan citra berupa gambar atau foto saja," ungkapnya.
Fajar menyebut drone lidar ini memancarkan sinar laser yang aman lalu dipantulkan oleh obyek di bawahnya sehingga terbentuk gambaran kondisi nyata. Selain penelitian di Prambanan, drone lidar ini juga digunakan untuk pemetaan kawasan kampus di UGM. Penelitian dengan dukungan dari PT. Geotronix ini salah satu perwujudan dari MoU yang telah dilakukan sebelumnya antara UGM dan PT. Geotronix.
Sementara itu, Technical Support PT ASABA Wahyu Widiat Miko mengatakan dengan adanya dokumentasi 3D Candi Prambanan diharapkan dapat bermanfaat memudahkan proses restorasi, jika suatu saat terjadi kerusakan misalnya kerusakan akibat gempa bumi.
Kepala BPCP DIY Zaimul Azzah antusias dengan penelitian yang dilakukan oleh Prodi TSPD UGM. Bangunan candi dapat dipugar sesuai dengan ukuran dan bentuk aslinya untuk mempertahankan nilai historis kultural dari Candi Prambanan, sehingga dapat dinikmati oleh generasi selanjutnya.
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk manajemen operasional dan kebencanaan Candi. Untuk mewujudkan harapan terhadap pelestarian budaya Candi Prambanan ini, Prodi TSPD UGM berkomitmen melaksanakan penelitian sampai proses pengolahan data.
Drone Lidar Microdrones dari PT Geotronix dan Terrestrial Laser Scanner dari PT. ASABA ini menjadi dukungan utama dalam menyelesaikan penelitian ini. Nantinya, hasil penelitian dapat bermanfaat pula untuk pihak BPCB DIY.(OL-5)