Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Tetap Berkarya Kendati Terjadi Pandemi Covid-19

Ardi Teristi
31/8/2020 14:15
Tetap Berkarya Kendati Terjadi Pandemi Covid-19
Karya Timbul yang dipamerkan hingga 13 September 2020 di Sonobudoyo Yogyakarta(MI/Ardi Teristi)

'Seekor' banteng yang siap menyeruduk terlihat gagah di ruang pamer Museum Sonobudoyo.  Patung banteng setinggi kira-kira 1,6 meter dibuat dari alumunium. Patung tersebut merupakan salah satu karya yang ditampilkan perupa Timbul Raharjo.

Menurut Timbul, banteng ialah hewan yang menarik. Mereka hidup berkoloni dan bersama-sama melawan ketika menghadapi serangan dari pemangsa, antara lain singa.

"Banteng ini juga menjadi simbol kekuatan atau tenaga," kata Timbul saat membuka pamerannya pada Minggu (30/8) malam.

Karya Timbul lainnya yang juga dalam wujud banteng, tetapi dalam ukuran yang sedikit lebih kecil dan posisi lebih menunduk, menghiasi ruangan tunggu di Bandara Internasional Yogyakarta.

Selain banteng, selama ini Timbul dikenal dengan karya patung kuda dengan sebutan Kuda Egrang. "Saya memilih kuda karena binatang ini paling banyak disuka orang dan sering dijadikan klangenan," jelasnya.

Pameran ini mengambil tema Me Myselft & I dengan subtema Transvestite arts. Tema Me, Myself & I terdiri dari tiga kata yang bermakna sama, yakni 'keakuan'.

Makna keakuan bertendensi subjektif dan berbahaya bagi perkembangan seni rupa sebab dalam diri seseorang tentu belum tentu memiliki kekuatan dalam berbagai bidang dalam mencipta dan mewacanakannya. Sementara itu, subtema transvestite berarti karya yang dipamerkan masuk dalam fine art, aplied art, ataupun keduanya.

"Karya ini memiliki fleksibilitas, baik masuk dalam ceruk budaya dan dan pasar mana pun," jelasnya.

Baca juga: Tanggap Darurat Covid-19 Berakhir, Hotel Sahid Ternate Buka Lagi

Saat Pandemi

Pameran digelar mulai tanggal 30 Agustus sampai 13 September 2020 di Sonobudoyo Yogyakarta. "Saya sudah mempersiapkannya sejak Maret. Namun, karena pandemi dan proses perizinan, pameran kemudian mundur hingga baru bisa terlaksana akhir Agustus," papar Timbul.

Timbul menilai masa pandemi jangan dijadikan alasan bagi seniman untuk tidak berkarya dan menggelar pameran. "Seniman tetap bisa berkarya dan menggelar pameran dengan memanfaatkan teknologi dan mematuhi protokol kesehatan," tegasnya.

Di satu sisi, banyak seniman yang tetap bisa berkreasi dan menjual karyanya di tengah pandemi covid-19. Namun, di sisi lain, Timbul juga mengakui, di antara mereka ada yang kesulitan untuk bereksplorasi dan mengalami kesulitan ekonomi saat ini. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya