Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

bank bjb Bergerak Pulihkan Ekonomi Nasional

Gan/S1-25
31/8/2020 05:00
bank bjb Bergerak Pulihkan Ekonomi Nasional
bank bjb merupakan salah satu bank yang memberikan relaksasi dalam bentuk restrukturisasi kredit kepada debitur UMKM yang terdampak covid-19(bank bjb)

bank bjb memberikan relaksasi dalam bentuk restrukturisasi kredit pada debitur usaha mikro menengah dan kecil (UMKM) yang terdampak covid-19. Hal ini merupakan peran bank bjb sebagai salah satu pengelola dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp2,5 triliun.

Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi menyampaikan, dengan penerimaan PEN sebesar Rp2,5 triliun, untuk ekspansi kredit yang antara lain kepada pelaku UMKM.

Hal itu merupakan bentuk komintmen untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional. “Ini merupakan salah satu bentuk komitmen kami untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional,” ungkap Yuddy kepada Media Indonesia, Jumat (28/8).

Yuddy mengatakan, bank bjb merupakan salah satu bank yang memberikan relaksasi dalam bentuk restrukturisasi kredit kepada debitur UMKM yang terdampak covid-19. Dengan berbagai program dan relaksasi diharapkan dapat meringankan tekanan ekonomi.

“Dengan aktivitas saat ini yang masih terdapat batasan interaksi fisik, kami melakukan akselerasi terhadap layanan digital, sehingga kebutuhan transaksi keuangan nasabah tetap berjalan dengan baik,” kata Yuddy.

Selain itu, bank bjb membantu UMKM agar dapat melewati masa sulit melalui program pembinaan yang bernama ‘bjb PESAT’ atau pengembangan ekonomi masyarakat terpadu. Melalui pembinaan diharapkan UMKM beradaptasi dengan situasi ekonomi saat ini dengan cara memperbaiki teknis produksi ataupun optimalisasi penjualan secara online. “Dengan meningkatnya kompetensi dan kapasitas usaha mereka, pelaku UMKM dapat naik kelas dan memperluas daerah pemasarannya.”

Ia mengakui, selama pandemi memang ada sebagian nasabah UMKM bank bjb yang terdampak. Namun persentasenya tidak terlalu besar.

Pandemi covid-19 berdampak pada penurunan omset para pelaku usaha, bahkan hampir di seluruh sektor usaha, utamanya sektor jasa.

Pembinaan dan pembiayaan Dari data terakhir, Juni 2020, debitur UMKM yang terdampak sekitar Rp811 miliar. Jumlah ini tidak sampai 1% dari total kredit bank bjb.

“Oleh karena itu, kami berharap dengan disiplin yang baik dalam menjalankan protokol kesehatan, pandemi ini dapat segera berakhir dan situasi ekonomi dapat kembali seperti semula,” jelas dia.

Ia menjelaskan, total kredit yang berpotensi untuk direstrukturisasi per Juni 2020 adalah sekitar 4%-5% dari total kredit bank bjb. Dari nilai itu secara bertahap pihaknya melakukan restrukturisasi.

Pelayanan lain yang diberikan bank bjb pada UMKM, menurutnya, ada dua aspek, yaitu pembinaan dan pembiayaan.

Untuk pembinaan melalui Program bjb PESAT. “Seperti yang dijelaskan sebelumnya, tujuan dari program ini adalah untuk peningkatan kapasitas usaha serta membantu adaptasi UMKM dengan perkembangan dunia usaha, antara lain penjualan secara online,” jelasnya.

Kemudian untuk pembiayaan, bank bjb memiliki berbagai produk kredit yang dapat memenuhi kebutuhan pendanaan pelaku UMKM. Untuk pelaku UMKM yang tidak terdampak signifikan atau malah terjadi peningkatan omset, bank bjb tetap melakukan ekspansi kredit. Analisa kredit tersebut tentunya akan dihitung secara cermat sehingga tidak memberatkan debitur di kemudian hari dan menghindari terjadinya kredit bermasalah.

“Ini bertujuan agar kepercayaan yang telah diterima bank bjb untuk mengelola dana PEN dapat kami optimalkan melalui ekspansi kredit untuk mendorong kegiatan ekonomi dan mengurangi dampak sosial dari covid-19,” tambah Yuddy.

bank bjb juga memiliki program bjb Mesra atau Masyarakat Ekonomi Sejahtera. Ini adalah program hasil kolaborasi bank bjb dengan Pemprov Jawa Barat.

Penyaluran bjb Mesra ini bekerja sama dengan pengelola rumah ibadah di sebagai rekomendasi awal kelayakan untuk mendapatkan kredit. Kredit ini diberikan secara kelompok dengan anggota paling banyak 10 orang, dan mendapatkan kredit maksimal Rp5 juta per individu.

“Selain untuk mendorong pemulihan ekonomi, program ini juga diharapkan dapat menciptakan perluasan akses permodalan terhadap seluruh masyarakat di berbagai daerah di Jawa Barat,” tandas dia. (Gan/S1-25)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik