Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Punya Potensi Ekonomi Besar, Saatnya Pesantren Go Digital

Bayu Anggoro
26/8/2020 14:25
Punya Potensi Ekonomi Besar, Saatnya Pesantren Go Digital
Pengunjung melakukan transaksi pembayaran di salah satu toko Qini Mart yang dikelola pondok pesantren Idrisiyyah di Tasikmalaya, Jabar.(ANTARA/ADENG BUSTOMI )

PESANTREN diyakini mempunyai potensi ekonomi yang besar. Banyaknya pondok pesantren yang tersebar di seluruh penjuru Tanah Air dengan jumlah santri mereka yang banyak menjadi alasan utama prediksi tersebut.

Diungkapkan pendiri Hairul Anas Suaidi, pendiri Robot Biru, aplikasi pembayaran dan aktivitas bisnis lain berbasis internet, saat ini potensi ekonomi pesantren itu belum digarap dengan baik. Untuk saat ini, pihaknya di bawah naungan PT Edumatic Internasional baru menggandeng Pesantren Daarut Tauhid milik dai kondang Abdullah Gymnastiar.

Baca juga: Pesantren Telah Diakui Setara Pendidikan Formal

Anas menjelaskan, kerjasama dengan Daarut Tauhid ini dilakukannya dalam pengaplikasian ERP (erterprise resource planning) dan satellite system. Menurutnya, ERP merupakan sistem perencanaan dan pengendalian semua sumber daya perusahaan atau lembaga yang meliputi seluruh lini bisnis dan kegiatan.

"Mulai dari modul keuangan, manajemen SDM, hingga detail prosedur dan kontrol aktivitas usaha. Saat ini edumatic menyediakan banyak opsi implementasi pengelolaan digital," katanya di Bandung, Rabu (26/8).

Menurutnya cara itu tepat diterapkan di pesantren. Terlebih, kata dia, Daarut Tauhid merupakan pesantren yang mengimplementasikan Go Digital. Selain itu  yayasan itu juga memiliki komunitas yang besar di Indonesia, bahkan di beberapa negara di Asia. Hal itulah yang menjadi pilihan PT Edumatic Internasional untuk menawarkan solusi dan inovasi yang komprehensif untuk manajemen bagi seluruh lini tanpa mengeluarkan biaya yang besar.

"Dana besar yang tadinya untuk alokasi sistem pengembangan ERP, lebih baik diarahkan ke pengembangan inovasi bisnis dan pemberdayaan ekonomi, masyarakat," kata Anas.

Dia berharap dunia pesantren di seluruh Indonesia segera Go Digital agar potensinya tidak menguap sia-sia.  "Inovasi Robot Biru tidak memungut 1 sen pun dari pesantren untuk penggunaan sistem close loop economy yang potensinya sangat besar. InsyaAllah kita siap bekerjasama dengan ribuan pesantren di seluruh Indonesia," ucapnya. (BY/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya