Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Sembilan Guru di Payakumbuh Terpapar Covid-19

Yose Hendra
24/8/2020 17:30
Sembilan Guru di Payakumbuh Terpapar Covid-19
Ilustrasi(medcom)

TIM Gugus Tugas Covid-19 Kota Payakumbuh mengumumkan penambahan 9 kasus positif korona (covid-19) di Kota Payakumbuh, kemarin. Mereka berprofesi sebagai guru.

"Seluruhnya adalah guru," ujar Kepala Dinas Kesehatan dr. Bakhrizal didampingi Kalaksa BPBD Yufnani Away dan Kadiskominfo Jhon Kendi, Kadis Pendidikan Agustion, Kakankesbanpol Budhy D Permana, dan Kacabdisdikwil IV Provinsi Sumbar Asricun saat video conference bersama awak media via aplikasi zoom, Senin (24/8)

Bakhrizal merinci,  2 orang guru SMKN 1 Payakumbuh inisial S (59) warga Parambahan Baso, dan RM warga Tanjuang Gadang Sungai Pinago.

3 orang guru SMAN 3 Payakumbuh, yaitu AN (56) warga Koto Tuo Limo Kampuang, YF warga Tigo Koto Dibaruah, dan MK warga Taram.

2 orang guru SMA Achmad Muchtar MD (25) warga Rambatan dan VA (23) warga Limbukan.

1 orang guru SDN 42 Payakumbuh RM (28) warga Payobasuang. 1 orang guru SMAN 4 Payakumbuh warga Padang Karambia.

Baca juga : Klaten Gencarkan Razia Masker, KTP 3.897 Pelanggar Ditahan

"Ini merupakan angka tertinggi diumumkannya kasus dalam 1 hari. Seminggu terakhir, warga Kota Payakumbuh yang terpapar virus Corona kian bertambah. Dari hari ke hari, angkanya naik," tandasnya.

Sepekan terakhir ini, merupakan masa yang menegangkan bagi Kota Payakumbuh terhadap penyebaran Covid-19. Selain penyebaran terus meningkat, yakni mencapai 21 orang dalam sepekan.

Sehari sebelumnya, pada Sabtu (22/8) warga Payakumbuh terpapar positif 2 orang, Jumat (21/8) 4 orang, Kamis (20/8) 1 orang, Rabu (19/8)3 orang, Selasa (18/8) 1 orang, Senin (17/8) nihil dan Minggu (16/8) terpapar 1 orang dan dalam sepakan sudah 21 yang positif.

Bakhrizal menerangkan second wave (gelombang kedua) inilah yang dikhawatirkan Wali Kota Riza Falepi sebagai ketua tim gugus tugas sebelum proses belajar mengajar (PBM) tatap muka diperbolehkan kembali.

''Hari ini kita mendapatkan jawaban mengapa PBM tatap muka masih ditunda, gelombang kedua penyebaran Covid-19 didominasi oleh insan pendidikan, coba bayangkan kalau sekolah dibuka kembali dan anak-anak didik terpapar, bisa sangat sulit tracing kasusnya dan kita menghentikan penyebaran Covid-19,'' kata Bakhrizal. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya