Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Pemerintah Kota Sukabumi, Jawa Barat, segera melakukan tes usap (swab test) massal bagi masyarakat. Langkah itu diambil menyusul terus bertambahnya kasus baru terkonfirmasi positif covid-19 yang dialami 9 orang petugas RSUD R Syamudin SH serta 2 orang anggota Paskibra.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanggulangan Covid-19 Kota Sukabumi, Wahyu Handriana mengatakan tes usap massal merupakan bentuk kekhawatiran meluasnya penyebaran covid-19 di Kota Sukabumi. Soal waktu pelaksanaannya, Tim Satgas Penanggulangan Covid-19 masih merencanakannya.
"Kita khawatirkan masih ada kasus-kasus lain di masyarakat. Sesuai instruksi dari Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Kota Sukabumi terkait dengan kasus di RS Bunut dan Paskibra, maka kita rencanakan akan melakukan swab test massal untuk masyarakat. Untuk waktunya kita akan tentukan," jelas Wahyu, Sabtu (22/8).
Baca juga: Kalsel Catat Tingkat Kesembuhan Penderita Covid-19 67%
"Protokol kesehatan pun harus tetap diterapkan, seperti penggunaan masker, mencuci tangan, ataupun jaga jarak. Patuhi anjuran-anjuran ini karena cukup efektif menangkal penyebaran covid-19," ucapnya.
Wahyu menuturkan memasuki fase adaptasi kebiasaan baru, Pemkot Sukabumi tidak menerapkan skema pembatasan orang yang masuk ke Kota Sukabumi. Hanya, sosialisasi pemakaian berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 60/2020 masker bagi siapapun masih terus diberlakukan.
"Tidak ada (pembatasan)," imbuhnya.
Sementara menyangkut tes usap terhadap ratusan guru SMA dan SMK tahap pertama yang sekolahnya sudah lolos verifikasi, kata Wahyu, Satgas Penanggulangan Covid-19 Kota Sukabumi masih menunggu hasil pemeriksaan dari Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat. Wahyu berharap hasil pemeriksaan bisa segera selesai sehingga bisa menentukan kebijakan selanjutnya.
"Sampai saat ini kita belum mendapatkan hasil swab test karena kita kirimnya ke Labkesda Provinsi Jawa Barat. Kalaupun ada yang positif, maka guru tersebut disarankan melakukan isolasi mandiri," jelasnya.
Percepatan penanganan kasus covid-19 di Kota Sukabumi tak terlepas juga upaya tracing. Tak hanya di rumah sakit, puskesmas, atau fasilitas kesehatan lainnya, tapi juga di tingkat masyarakat.
"Misalnya ada guru yang nanti terkonfirmasi positif, maka kita lakukan cepat tracing," pungkasnya. (OL-14)
Menkes Budi Gunadi Sadikin tes antigen mandiri (self testing) dinilai lebih banyak false negatif atau tidak akurat. Seseorang bisa dapat hasil negatif padahal sedang positif covid-19.
KEMENTERIAN Kesehatan mengimbau agar masyarakat melakukan tes antigen mandiri jika mengalami gejala covid-19 baru yang disebabkan varian Arcturus.
Bioquick dan Panbio memperlihatkan kemampuan untuk mendeteksi protein SARS-CoV-2 yang dicari.
Dalam kegiatan itu, Mayapada Hospital bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Bandung dan UPTD Puskesmas Kujangsari, bermitra dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
Ia mengungkapkan, berdasarkan data yang dihimpun, dari 3.888 unit tempat tidur yang disiapkan, sejauh ini baru terpakai 184 unit
Kemenhub mengeluarkan surat edaran No 56 Tahun 2022 bahwa penumpang pesawat tidak harus melakukan swab PCR dan antigen bagi mereka yang telah divaksin dosis dua dan booster. r.
Pada pekan pertama Desember 2024, otoritas Jepang mencatat jumlah kasus influenza baru meningkat menjadi 44.673, meningkat sekitar 20.000 dibandingkan sepekan sebelumnya.
Pemerintah Jepang mewajibkan warganya memakai masker imbas melonjaknya kasus influenza dan Covid-19.
Kadinkes Kota Depok Mary Liziawati mengatakan beberapa hari ini kasus covid-19 di Kota Depok terus mengalami lonjakan.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati memandang belum saatnya menerapkan kebijakan Covid-19 berbayar.
Kampanyekan kembali pemakaian masker dan vaksin booster Covid-19 merupakan salah satu upaya pencegahan yang harus dilakukan masyarakat Indonesia.
Derajat kekebalan masyarakat yang mendapatkan vaksinasi ataupun yang pernah terkena covid-19 sebelumnya dan mendapatkan vaksinasi sudah mulai menurun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved