Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
SEJAK dibukanya kembali Taman Nasional Komodo bagi wisatawan nusantara pada 15 Agustus membuat perekonomian di wilayah itu bergeliat. Berbagai persiapan telah dilakukan termasuk protokol kesehatan yang wajib dilaksanakan.
"Pariwisata premium itu kekuatannya ada di komunitas dan masyarakatnya. Selama ini kita terlalu fokus pada Komodo saja. Kekuatan utama pariwisata premium sesungguhnya adalah sumber daya manusia itu sendiri," ujar Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF), Shana Fatina, Senin (17/8).
Sebelumnya pada Minggu (16/8) digelar kegiatan gerakan BISA (Bersih, Indah, Sehat, Aman) di Desa Komodo menjadi upaya mendukung masyarakat Manggarai Barat beradaptasi dengan tatanan normal baru.
"Bersih itu mengalahkan segalanya. Ketika tempat kita bersih, asri, itu sangat membuat wisatawan bahagia. Tapi jangan lupa, kebersihan tidak hanya untuk pariwisata saja, kebersihan membuat kita nyaman dan juga meningkatkan kualitas hidup kita karena berada di lingkungan yang sehat," lanjut Shana
Gerakan BISA akan terus digalakkan di desa wisata agar sejalan dengan Sapta Pesona yang dicanangkann pemerintah untuk mendukung pariwisata yang berkelanjutan dan masyarakat bertanggung jawab kepada alam.
"Tiga tahun kedepan fokus pemerintah untuk membangun pariwisata di Labuan Bajo dan Flores, dan Desa Komodo menjadi salah satu kunci pengembangan wisata di Labuan Bajo. Mari kita bekerja sama dan bergandengan tangan untuk menunjukan kepada dunia, tentang peran Desa Komodo bagi pariwisata Labuan Bajo," pinta Shana.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat, Agustinus Rinus yang juga turut hadir dalam Gerakan BISA di Pulau Komodo mengapresiasi antusias masyarakat Desa Komodo dalam kegiatan ini. Selain itu, Ia pun berharap kegiatan ini selalu dijalankan oleh masyarakat Desa Komodo.
"Bicara kebersihan itu harus dimulai dari diri sendiri, karena pariwisata berkelanjutan itu ditentukan oleh gaya hidup masyarakat," jelas Gusti.
baca juga: Wisatawan Abaikan Protokol Kesehatan di Area Rekreasi
Hal senada juga disampikan oleh Sekertaris Desa Komodo, Ismail. Selain mengapresiasi dipilihnya Desa Komodo dalam menyelenggarakan gerakann BISA, Ismail berharap agar kegiatan serupa dapat terus dilakukan guna mendorong masyarakat menciptakan lingkungan yang sehat.
Guna mendukung program BISA di Desa Komodo, Pemerintah Desa Komodo memberikan dukungan dana Rp5 juta kepada Pokdarwis Desa Komodo. Gerakan BISA ini bisa diisi dengan aksi bersih-bersih desa yang diikuti warga, aparat TNI/Polri dan Pokdarwis Desa. (OL-3)
Peningkatan kualitas pariwisata dapat mendorong layanan yang lebih baik, pemberdayaan SDM, dan pengalaman positif yang merata.
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mengembalikan status internasional Bandara Ahmad Yani dan mendorong sektor pariwisata serta investasi di Jawa Tengah.
Nilai transaksi BBTF 2025 diperkirakan mencapai Rp7,84 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 3% dibanding 2024.
Chiang Rai hadir sebagai destinasi dengan udara sejuk, ketenangan, serta deretan lokasi ikonik yang sarat akan seni dan nilai spiritual.
WAKIL Ketua Komisi VII DPR RI Evita Nursanty mengapresiasi langkah Presiden Prabowo Subianto yang mencabut izin usaha pertambangan (IUP) empat perusahaan tambang di Raja Ampat
Adanya aktivitas pertambangan di pulau kecil di Raja Ampat, berisiko merusak potensi ekonomi kreatif dan mereduksi kepercayaan dunia terhadap brand pariwisata Indonesia.
Jelajahi Manta Point Labuan Bajo, spot menyelam terbaik untuk bertemu pari manta. Temukan tips, lokasi, dan pengalaman seru di sini!
ERUPSI Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 18 Juni 2025 memengaruhi sejumlah aktivitas penerbangan di wilayah timur Indonesia.
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, erupsi lima kali pada Selasa malam (17/6) dengan tinggi letusan mencapai 5.000 meter.
Cross Border Fest bukan sekadar hiburan dan musik, tapi juga perayaan identitas, menyatukan dua budaya dalam semangat persatuan dan keberagaman.
Keberhasilan menjadikan kedua SD tersebut sebagai tim siaga bencana melalui pembuatan denah risiko bencana, mengantongi SK Tim Siaga Bencana (TSB), miliki SOP gempa bumi, dan rencana aksi.
Diskusi bersama diskusi bersama Gubernur dan DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur digelar untuk menyusun perda terkait kelestarian lingkungan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved