Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
SEJAK dibukanya kembali Taman Nasional Komodo bagi wisatawan nusantara pada 15 Agustus membuat perekonomian di wilayah itu bergeliat. Berbagai persiapan telah dilakukan termasuk protokol kesehatan yang wajib dilaksanakan.
"Pariwisata premium itu kekuatannya ada di komunitas dan masyarakatnya. Selama ini kita terlalu fokus pada Komodo saja. Kekuatan utama pariwisata premium sesungguhnya adalah sumber daya manusia itu sendiri," ujar Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF), Shana Fatina, Senin (17/8).
Sebelumnya pada Minggu (16/8) digelar kegiatan gerakan BISA (Bersih, Indah, Sehat, Aman) di Desa Komodo menjadi upaya mendukung masyarakat Manggarai Barat beradaptasi dengan tatanan normal baru.
"Bersih itu mengalahkan segalanya. Ketika tempat kita bersih, asri, itu sangat membuat wisatawan bahagia. Tapi jangan lupa, kebersihan tidak hanya untuk pariwisata saja, kebersihan membuat kita nyaman dan juga meningkatkan kualitas hidup kita karena berada di lingkungan yang sehat," lanjut Shana
Gerakan BISA akan terus digalakkan di desa wisata agar sejalan dengan Sapta Pesona yang dicanangkann pemerintah untuk mendukung pariwisata yang berkelanjutan dan masyarakat bertanggung jawab kepada alam.
"Tiga tahun kedepan fokus pemerintah untuk membangun pariwisata di Labuan Bajo dan Flores, dan Desa Komodo menjadi salah satu kunci pengembangan wisata di Labuan Bajo. Mari kita bekerja sama dan bergandengan tangan untuk menunjukan kepada dunia, tentang peran Desa Komodo bagi pariwisata Labuan Bajo," pinta Shana.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat, Agustinus Rinus yang juga turut hadir dalam Gerakan BISA di Pulau Komodo mengapresiasi antusias masyarakat Desa Komodo dalam kegiatan ini. Selain itu, Ia pun berharap kegiatan ini selalu dijalankan oleh masyarakat Desa Komodo.
"Bicara kebersihan itu harus dimulai dari diri sendiri, karena pariwisata berkelanjutan itu ditentukan oleh gaya hidup masyarakat," jelas Gusti.
baca juga: Wisatawan Abaikan Protokol Kesehatan di Area Rekreasi
Hal senada juga disampikan oleh Sekertaris Desa Komodo, Ismail. Selain mengapresiasi dipilihnya Desa Komodo dalam menyelenggarakan gerakann BISA, Ismail berharap agar kegiatan serupa dapat terus dilakukan guna mendorong masyarakat menciptakan lingkungan yang sehat.
Guna mendukung program BISA di Desa Komodo, Pemerintah Desa Komodo memberikan dukungan dana Rp5 juta kepada Pokdarwis Desa Komodo. Gerakan BISA ini bisa diisi dengan aksi bersih-bersih desa yang diikuti warga, aparat TNI/Polri dan Pokdarwis Desa. (OL-3)
Sebagai salah satu platform kepariwisataan Indonesia, Event By Indonesia diharapkan dapat memberi kemudahan kepada masyarakat dalam mengakses informasi terkini mengenai daftar event.
INDONESIA, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, menjadi tuan rumah International Islamic Expo (IIE) 2025 ke-15 di JCC Senayan, pada 11-13 Juli.
Monas dapat dioptimalkan sebagai botanical garden atau kebun botani yang memberikan ruang edukasi dan konservasi flora nusantara serta pusat riset tanaman langka khas Indonesia.
Peresmian ini juga menandai lahirnya Hari Festival Desa Wisata Amping Parak, yang akan masuk dalam kalender resmi pariwisata nagari.
Pacu Jalur sendiri diyakini telah ada sejak abad ke-17. Lebih dari sekadar perlombaan, tradisi ini menjadi simbol gotong royong khas bangsa Indonesia.
Audi Sitorus menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba siap mendukung hal-hal yang sifatnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Motivasi diberikan kepada para peserta MPLS di sela-sela kunjungannya ke Flores Timur selama dua hari
Benda itu meliputi 40 kilogram artefak hasil ekskavasi yang terbagi menjadi 15 kategori, termasuk perhiasan, alat bantu, keramik, gerabah, serta sisa kerangka dari 3 individu leluhur
Warga yang direlokasi berasal 2.209 keluarga. Mereka akan menempati lahan seluas 130 hektare.
KOMUNITAS Bidara di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, melakukan kegiatan sosialisasi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim bagi para pemuda, pelajar, nelayan, petani, mahasiswa.
Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) meluncurkan program Desa Devisa Tenun NTT untuk memberdayakan para penenun tradisional di wilayah NTT.
Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan proyek ini akan berlalan selama enam tahun dengan menargetkan sekitar 45.000 rumah tangga petani.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved