Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Indeks Desa Membangun Kalsel Alami Peningkatan Signifikan

Denny Susanto
13/8/2020 06:55
Indeks Desa Membangun Kalsel Alami Peningkatan Signifikan
Petani menggiling gabah. Ketahanan pangan desa menjadi salah satu indikator kemandirian desa di Kalimantan Selatan.(MI/Denny Susanto)

INDEKS Desa Membangun (IDM) yang merupakan potret perkembangan pembangunan pedesaan di Provinsi Kalimantan Selatan dalam empat tahun terakhir (2016-2020) menunjukkan peningkatan cukup signifikan. IDM yang dikembangkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggai dan Transmigrasi sejak 2015 itu menggunakan indeks ketahanan sosial, ekonomi dan indeks ketahanan ekologi/lingkungan. 

Indikator yang dikembangkan dalam IDM berdasarkan konsepsi bahwa untuk menuju desa maju dan mandiri perlu kerangka kerja pembangunan berkelanjutan, dimana aspek sosial, ekonomi dan ekologi menjadi kekuatan yang saling mengisi dan menjaga potensi serta kemampuan desa untuk mensejahterakan kehidupan desa.

"IDM Kalsel terus meningkat dalam empat tahun terakhir. Di Kalsel sudah ada enam desa berkategori Desa Mandiri," tutur Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Kalsel, Zulkifli, Rabu (12/8). 

Konsep lain dalam IDM adalah kebijakan dan aktivitas pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa harus menghasilkan pemerataan, keadilan dan memperkuat nilai-nilai lokal dan budaya serta ramah lingkungan.

IDM memotret perkembangan kemandirian desa berdasarkan implementasi Undang-undang Desa dengan dukungan dana desa yang bersumber dari APBN dan dana pendamping desa yang berasal dari APBD. IDM yang merupakan penilaian dari 54 indikator ini menunjukkan hasil cukup menggembirakan, mengingat tahun 2018 di Kalsel belum ada desa mandiri.    Kemajuan pembangunan di desa tersebut, juga bisa dilihat dari adanya peningkatan desa mandiri, desa maju dan desa berkembang serta penurunan jumlah desa tertinggal dan sangat tertinggal. Dampak adanya penurunan desa tertinggal dan sangat tertinggal itu terlihat dari menurunnya angka kemiskinan di Kalsel.

Pada 2016, desa mandiri di Kalsel hanya satu yakni di Kabupaten Tanah Bumbu, meningkat menjadi enam buah pada 2020 yakni tersebar di Kabupaten Tanah Laut dua buah, Kabupaten Kotabaru tiga desa dan satu desa di Kabupaten Barito Kuala.

baca juga: BPP KostraTani Lampung Bergegas Terhubung AWR

Kemudian, Desa maju tahun 2016 hanya 16 buah menjadi 184 buah tersebar di 11 daerah pada 2020. Desa berkembang juga mengalami peningkatan dari tahun 2016 sebanyak 409 buah menjadi 1.437 buah pada tahun 2020. Sedangkan jumlah desa tertinggal dan sangat tertinggal di Kalsel mengalami penurunan signifikan dimana pada 2016 jumlah desa tertinggal di Kalsel tercatat sebanyak 1.184 buah, turun menjadi 223 buah pada 2020. Sementara itu desa sangat tertinggal juga mengalami penurunan dari 2016 tercatat masih 254 desa menjadi 13 desa tahun 2020. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya