Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kekurangan SDM Ratusan Desa di Kalsel Belum Miliki BUMDes

Denny Susanto
12/8/2020 10:05
Kekurangan SDM Ratusan Desa di Kalsel Belum Miliki BUMDes
Salah satu usaha BUMDes Kalimantan Selatan(MI/Denny Susanto)

RATUSAN desa di Provinsi Kalimantan Selatan belum memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) akibat terkendala permodalan dan SDM di desa. Lebih 90 persen dana desa masih dimanfaatkan untuk kegiatan pembangunan infrastruktur desa. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Kalsel, Zulkipli, Rabu (12/8) mengungkapkan, jumlah BUMDes di Kalsel saat ini sebanyak 1.268 buah dari 1.864 desa yang ada. 

"Belum semua desa memiliki BUMDes dan di Kalsel jumlahnya hampir 600 desa. Padahal pemerintah pusat menargetkan setiap desa minimal ada satu BUMdes sebagai penggerak perekonomian masyarakat desa," ungkapnya.

Dinas PMD Kalsel mencatat dari 1.864 desa masih ada 596 desa yang belum terbentuk BUMDes. Kendala utamanya adalah  kesulitan permodalan dan minimnya SDM warga desa sebagai pengelola BUMDes. Dikatakan Zulkipli sebenarnya penyertaan modal BUMDes bisa menggunakan dana desa, tetapi sebagian pemerintahan desa tidak berani mengambil resiko.

Pemanfaatan dana desa sendiri sejak program ini digulirkan pemerintah pusat pada 2015 lalu, alokasinya lebih dari 90 persen hanya untuk pembangunan infrastruktur desa seperti jalan dan jembatan. Terkait hal ini Pemprov Kalsel dalam beberapa tahun terakhir telah membantu penyertaan modal BUMDes dengan total anggaran mencapai Rp40 miliar lebih. 

"Selain itu kita juga memberikan pelatihan kepada pengelola BUMDes dalam rangka peningkatan kafasitas pengelolaan dan SDM BUMDes di Kalsel," ujar Zulkipli.

baca juga: Program Edupark SGI Genjot Kualitas BUMDes di Jateng

Sebagian besar BUMDes di Kalsel bidang usahanya masih seputar penjualan sembilan bahan kebutuhan pokok (sembako) dan alat-alat pertanian sesuai dengan kebutuhan masyarakat pedesaan yang sebagian besar petani. Adapun penyertaan modal dari 1.268 buah BUMDes di Kalsel tahun 2015 tercatat Rp10,627 miliar, tahun 2016 Rp9,053 miliar, tahun 2017 Rp12,831 miliar dan tahun 2018 Rp7,996 miliar sehingga total Rp40 miliar lebih.

Dari ribuan BUMDes yang terbentuk di Kalsel itu baru satu BUMdes yang masuk klasifikasikan maju, 30 buah sedang berkembang, 417 buah tumbuh dan 820 buah baru berdiri. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya