Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
UPAYA Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan untuk tetap mendorong peningkatan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di masa pandemi Covid-19 menuai hasil yang positif. Di mana sampai saat ini PAD Sumsel sudah mencapai 53%.
"Inilah kehebatan Sumsel. Penerimaan PAD sampai detik ini hasilnya positif. Kita terima kasih sekali dengan masyarakat Sumsel yang memiliki kesadaran membangun daerah dari sektor pajak dan lainnya. Saat ini penerimaan PAD Sumsel sudah mencapai 53%," kata Herman Deru, Gubernur Sumsel, Selasa (11/8).
Baca juga: Diantar Babinsa, Siswa Belajar di Markas Koramil Lembang
Menurutnya, saat ini hanya Sumsel yang angka penerimaan PAD-nya mencapai 53% meskipun di masa pandemi Covid-19.
"Artinya ini sudah lebih dari setengah. Biasanya, angka itu tercapai disaat normal. Namun Sumsel justru masih mampu mencapainya di saat yang tidak normal (pandemi)," terangnya.
Sementara soal realisasi penyerapan APBD Sumsel 2020, ia menyebut, saat ini realisasi penyerapan APBD Sumsel 2020 masuk dalam kategori menengah keatas. Di mana realisasi penyerapan APBD sudah mencapai di angka 32%.
"Penyerapan APBD tahun 2020 Sumsel ini sudah menengah keatas. Saat ini serapan anggaran kita sudah 32%. Sebetulnya, perhari ini serapan anggaran itu sudah di angka 36%, namun yang terlapor sebelumnya di Kemendagri masih angka 32%," bebernya.
Dilihat dari angka realisasi penyerapan APBD 2020 tersebut, lanjut dia, artinya jumlah pembelajaan APBD cukup proporsional.
"Namun jika tagihan pembelanjan sudah masuk, tentu angka serapan itu meningkat lagi. Bisa mencapai lebih dari nasional, diatas 40%," paparnya.
Terkait anggaran yang batal dikucurkan pemerintah pusat lantaran pandemi Covid-19, ia berharap, hal itu bisa dialokasikan lagi pada APBN Perubahan demi mendorong pembangunan.
"Harapan saya bisa dikembalikan lagi pada APBN Perubahan nanti," pungkasnya. (OL-6)
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) berpotensi menyumbang pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) agar daerah mandiri secara fiskal.
Ayep Zaki juga ingin menjadikan Sukabumi sebagai Kota Wakaf, sejalan dengan program kerjanya bersama Wakil Wali Kota terpilih, Bobby Maulana.
Ayep Zaki akan bekerja sama dengan seluruh kedinasan yang punya kemampuan menaikkan PAD.
Khoirudin tidak mau menyepelekan hal ini, karena 15 kewenangan ini bisa menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD) bagi Jakarta.
Tito mengatakan bahwa saat ini BUMD di Indonesia berjumlah 1.057 perusahaan dan hampir separuhnya berdarah.
Dia menekankan pentingnya peningkatan PAD bagi pemda. Sebab, PAD yang meningkat otomatis turut mendorong fiskal daerah juga mencari lebih kuat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved