Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Membantu Belajar Daring tanpa Keluarkan Uang

Yoseph Pencawan
08/8/2020 06:00
Membantu Belajar Daring tanpa Keluarkan Uang
Siswa belajar daring menggunakan jaringan internet gratis yang disediakan warga di Jalan Tani Asli, Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumut.(ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi)

RUMAH bercat tembok putih di Gang Samin, Kelurahan Kampung Lalang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, Sumatra Utara, pagi menjelang siang itu tampak sedikit lebih ramai.

Mereka anak-anak yang duduk terpisah dan fokus mem­perhatikan layar telepon seluler Android milik mereka masing-masing.

Sejak awal dimulainya tahun ajaran baru, Irsan Mulyadi, si empunya rumah, berinisiatif menyulap pekarangan rumahnya menjadi tempat belajar daring untuk anak-anak yang dia namakan Pojok Belajar. Tidak luas memang, tapi cukup menampung puluhan anak.

Ide mendirikan Pojok Bela­jar muncul dari keprihatinan Irsan setelah membaca sebuah berita. Berita tersebut menceritakan seorang anak tidak be­­rani pulang ke rumah karena takut dimarahi ibunya. Si anak banyak memakai paket data internet smartphone milik ibunya untuk belajar daring bersama teman-temannya.

Peristiwa itu mengetuk hati Irsan untuk membagikan jaringan internet agar anak-anak yang kesulitan kuota internet dapat belajar daring melalui wi-fi yang selama ini terpasang di rumahnya.

“Saya mencoba membuat Pojok Belajar ini dengan menggratiskan wi-fi untuk anak-anak sekitar yang ingin belajar online,” cetus Irsan yang sehari-hari bekerja sebagai fotografer kantor berita nasional.

Sebagai wartawan, tentu dia tidak melupakan pentingnya protokol kesehatan. Irsan mengharuskan anak-anak memakai masker selama berada di Pojok Belajar, mencuci tangan di tempat yang telah disediakan, dan menjaga jarak.

Berapa besar tambahan pengeluaran yang ditanggung Irsan? “Saya sama sekali tidak dirugikan. Setiap bulan, kuota internet rumah kami tidak habis terpakai. Kenapa tidak digunakan saja untuk membantu anak-anak sekitar untuk belajar daring,” cetusnya, Jumat (7/8).

Risky Ardiansyah, salah satu siswa pengguna Pojok Belajar, mengaku mengetahui keberadaan Pojok Belajar dari temannya. Dia merasa sangat terbantu dengan adanya fasilitas tersebut dan tidak lagi membebani orangtua yang penghasilannya pas-pasan untuk membeli paket data.

Pendopo kecamatan

Lain lubuk lain ikannya. Di Surabaya, Jawa Timur, siswa SD dan SMP memanfaatkan wifi Pendopo Kecamatan Tambaksari untuk belajar daring secara gratis. Setiap pagi, puluhan siswa SD dan SMP berbondong-bondong ke pendopo.

Meski tidak berada di sekolah, sebagian dari mereka te­tap mengenakan seragam sekolah. Namun, ada juga yang memakai pakaian bebas, tapi rapi. Camat Tambaksari Surabaya Ridwan Mubarun mengatakan pendopo kecamatan dipergunakan siswa SD dan SMP yang kesulitan akses internet.

Bagi yang rumahnya agak jauh, pihak kecamatan menyiapkan antar jemput. “Setelah belajar, kami antar pulang sehingga membuat orangtua mereka tidak ragu dan takut terjadi sesuatu di jalan,” cetusnya.

Tuntutan belajar jarak jauh mendorong Disdikbud Kota Banjar mengajukan permohon­an bantuan kuota internet ke Gugus Tugas Percepatan Pena­nganan Covid-19. Bantuan tersebut rencananya diberikan kepada siswa dan guru selama belajar daring di masa pandemi covid-19.

Sekretaris Disdikbud Kota Banjar Amir Komara mengatakan pihaknya mengajukan anggaran sebesar Rp3 miliar karena kegiatan belajar meng­ajar (KBM) daring dikeluhkan guru dan siswa.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo masih mengkaji rencana dimulainya KBM tatap muka. (FL/HS/AD/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya