Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Kemarau, Warga Kupang Mulai Berhemat Air

Palce Amalo
05/8/2020 18:57
Kemarau, Warga Kupang Mulai Berhemat Air
Warga mencari air setelah pasokan PDAM mulai berkurang akibat keringnya beberapa sumber air baku.(MI/Palce Amalo )

Debit sumber air di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur mulai menurun karena pengaruh musim kemarau yang berlangsung sejak April 2020.

Penurunan debit air terlihat di sumber air Oepura, Kelurahan Oepura, Rabu (5/8) siang. "Sekarang air tidak bisa dialirkan lagi ke sawah
karena debitnya terus menurun," kata Naemu Alnabe, penjual air setempat.

Naemu mengatakan penurunan debit air memengaruhi pasokan air bersih ke rumah penduduk. Di wilayah Kelurahan Naikoten yang berbatasan dengan Oepura, sejumlah warga mulai membeli air bersih.

Mereka memesan air bersih ke Naemu Albane seharga Rp2.500 ribu yang dikemas dalam jeriken ukuran 20 liter. Menurut Dia, permintaan air bersih bertambah setiap hari hingga mencapai 50 jeriken. "Hari ini saya dapat pesanan enam jeriken saja," katanya.

Naemu mengambil air di sumber air Oepura secara cuma-cuma. Kegiatan berjualan air sudah ia jalani sejak beberapa tahun terakhir terutama saat kemarau tiba. Sumber air Oepura merupakan satu dari sejumlah sumber air di Kota Kupang yang airnya dimanfaatkan untuk irigasi dan air baku.

Namun, penurunan debit air mengakibatkan areal persawahan di Kelurahan Oepura hingga Oepoi tidak diolah pada musim tanam kedua tahun ini.

Lahan pertanian tersebut kini kering kerontang dan ditingalkan petani. Warga lainnya, Meli mengatakan penurunan debit air memaksa warga menghemat air bersih. Mereka membawa pakaian kotor, ember, dan sabun untuk mencuci di saluran sumber air tesebut. "Hemat air kalau mencuci di sini," ujarnya.

Menurutnya, setiap akhir pekan banyak warga membawa pakaian kotor ke sumber air Oepura untuk mencuci. "Orang biasa datang cuci pakaian di sini," katanya.

Krisis air bersih di Kota Kupang terjadi setiap kemarau dan mencapai puncaknya pada Oktober hingga Desember, sampai saat ini belum berhasil diatasi pemerintah daerah setempat. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik