Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Petani Pembakar Ditangkap Polisi

Solmi
05/8/2020 04:40
Petani Pembakar Ditangkap Polisi
Kapolda Jambi Irjen Pol Firman Santhyabudi didampingi Kapolres Tanjungjabung Barat AKBP Guntur Saputro memeriksa barang bukti kasus Karhutla(MI/Solmi)

BEBERAPA pembakar lahan ditangkap polisi di sejumlah daerah. Seluruh mereka ialah petani yang ingin membuka lahan untuk ditanami.

Di Jambi, Kapolda Inspektur Jenderal Firman Santyabudi menyatakan ada enam orang yang ditangkap. Mereka telah menyebabkan lima kali kasus kebakaran di tiga daerah, yakni Kabupaten Tanjungjabung Barat, Tanjungjabung Timur, dan Kabupaten Tebo.

“Kebakaran cepat bisa dideteksi oleh tim patroli darat dan udara, serta pantauan dari aplikasi asap digital. Areal yang terbakar relatif kecil dan berhasil dikendalikan secara cepat,” ujarnya saat mendatangi seorang tersangka yang ditahan di Polres Tanjungjabung Barat, kemarin.

Kapolres Tanjungjabung Barat Ajun Komisaris Besar Guntur Saputro menambahkan tersangka berinisial SH, 40. “Dia bekerja sendiri. Pembakaran dilakukan untuk membuka usaha pertanian.”

Penangkapan juga dilakukan di Kabupaten Bangka Selatan, Bangka Belitung. “Satu orang ditangkap dan sudah ditetapkan sebagai tersangka pembakaran lahan,” kata Kapolda Irjen Anang Syarif Hidayat.

Kebakaran hutan dan lahan, lanjut dia, menjadi fokus perhatian pihaknya selama musim kemarau. Seluruh polres sudah diminta bergerak cepat menindaklanjuti kasus kebakaran yang di sengaja oleh perorangan ataupun korporasi.

Kemarin, kebakaran lahan terjadi di Desa Ulak Petangisan, Kecamatan Pemulutan Barat, Ogan Ilir, Sumatra Selatan. Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Ogan Ilir dibantu Manggala Agni bergerak dari darat dengan mengerahkan pompa air dan peralatan yang ada. Di udara, helikopter membantu dengan waterbombing

“Tim di lapangan terus berupaya memadamkan ke ba karan lahan dengan cepat sehingga tidak merembet dan membesar,” papar Ansori, Kepala Bidang Kedaruratan BPBD.

Penyebab kebakaran belum diketahui. BPBD juga masih mendata luas lahan yang terbakar. Menurut Ansori, lahan yang terbakar diketahui sebagai lokasi rawan.

“Ini merupakan area semak belukar yang tidak dimanfaatkan oleh pemilik lahan. Kami padamkan dengan cepat agar kebakaran lahan tidak meluas,” ujarnya.

Dari peristiwa itu, ia menyimpulkan tim belum menemukan kendala berarti karena lokasi lahan terbakar masih bisa diakses. Air juga masih ditemukan meski volumenya tidak banyak.

Kebakaran juga terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Pali. Saat ini penanggulangan kebakaran di Sumsel diperkuat 10 helikopter waterbombing. (SL/RF/DW/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik