Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
SEBANYAK 98 hotspot (titik panas) terdeteksi di 13 dari 22 kabupaten dan kota di Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak 19-25 Juli 2020. Sebaran hotspot diterima BMKG dari Lapan.
Hotspot yang terdektsi tersebut 11% dari 825 hotspot yang terdeteksi di seluruh Indonesia dalam kurun waktu yang sama. Di NTT, hotspot terbanyak terdeteksi di Pulau Sumba dan Pulau Timor. Wilayah Kabupaten Sumba Timur menjadi wilayah terbanyak titik hotspot yang tercatat ada 22 titik tersebar di empat kecamatan.
Baca juga : Pascabanjir Luwu Utara, Anak-anak Jalani Trauma Healing
Sesuai keterangan tertulis dari BMKG Stasiun El Tari Kupang, Minggu (26/7) disebutkan hotspot yang terdeteksi belum pasti sebagai titik api (firespot) sehingga perlu pengecekan lapangan.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Agung Sudiono Abadi menyebutkan pada Minggu (26/7) terdeteksi 10 hotspot terdiri sembilan hotspot di Sumba dan satu hotspot di Alor.
"Hotspot terdeteksi pada pukul 07.00 Wita dengan tingkat kepercayaan di atas 80 persen," ujarnya. (OL-2)
Penurunan luas karhutla dimulai sejak 2015 seluas 2,6 juta hektare, menjadi 1,6 juta hektar (2019), 1,1 juta hektare (2023), dan 24.154 hektare pada 2024.
Menggunakan smartphone sebagai hotspot untuk berbagi koneksi internet memang sangat praktis, terutama saat Anda tidak memiliki akses Wi-Fi atau ketika sedang dalam perjalanan.
Ratusan titik panas atau hotspot indikator kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) semakin banyak di Pulau Sumatera. Dari pantauan terakhir satelit, terdeteksi sebanyak 179 titik panas.
JUMLAH titik panas atau hotspot Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Bangka Belitung (Babel) terus berkurang karena sudah di gugur hujan.
Terjadi peningkatan jumlah titik panas (hotspot) di beberapa wilayah di Kalimantan Barat (Kalbar), sampai 6 September terpantau ada 2.466 titik panas di Kalbar.
KLHK pun mencatat adanya penurunan jumlah titik panas atau hotspot pada periode Januari sampai Agustus tahun ini dibanding periode yang sama tahun 2023.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved