Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
WAHANA Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jabar menduga kualitas air sungai yang berasal dari saluran pembuangan lindi atau limbah cair Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat tercemar berat.
Untuk memastikannya, Walhi telah mengirimkan dua sample air ke laboratorium Pusat Unggulan Lingkungan dan Ilmu Keberlanjutan (PULIK) Unpad yang berasal dari pipa saluran pembuangan atau outlet unit Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) TPA Sarimukti serta aliran air sungai Cipicung yang terkena dampak.
"Kami ingin lebih memastikan zat apa saja yang terkandung dalam air tersebut sehingga perlu dilakukan uji laboratorium," kata Direktur Eksekutif Walhi Jabar, Meiki W Paendong, Kamis (23/7).
Secara kasat mata, menurut dia, air sungai Cipicung sudah jelas tercemar karena warna airnya berwarna hitam pekat. Tidak lagi jernih layaknya air sungai alami seperti yang disampaikan warga sekitar. Selain tercemar limbah lindi, lanjut dia, aliran sungai juga dipenuhi sampah plastik yang limpas dari lokasi TPA.
"Kami berharap, segera keluar hasil uji laboratorium agar bisa menjadi bukti lanjutan atas tercemarnya air sungai di Desa Sarimukti dan sekitarnya yang bermuara ke Sungai Citarum akibat buruknya pengelolaan limbah air lindi TPA Sarimukti," bebernya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bandung Barat, Apung Hadiat Purwoko menyatakan, pengelolaan TPA Sarimukti ditangani langsung oleh Badan Pengelolaan Sampah Regional di Bawah Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat.
Jika benar ditemukan pencemaran lingkungan, pihaknya akan menindaklanjuti dengan mengajukan keberatan atas buruknya pengelolaan IPAL TPA Sarimukti. "Kami juga keberatan kalau benar ada pencemaran sungai, karena kan akan
merusak lingkungan di sekitarnya," ucap Apung. (OL-13)
Puluhan ribu ikan naik ke permukaan setelah terjadi hujan deras dan aliran air mulai surut, hasil uji air sungai di titik pertama depan sebuah pabrik menunjukkan pH : 7,6
WARGA eks transmigrasi Desa Rantau Bakula, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan kembali memprotes kondisi pencemaran lingkungan di wilayah mereka.
Telusuri dampak mengerikan pencemaran tanah: dari kesehatan manusia hingga kerusakan ekosistem. Temukan contoh nyata dan solusi untuk bumi yang lebih sehat.
Tidak adanya standar pengujian mikroplastik dalam pangan dan lingkungan semakin memperparah kontaminasinya di dalam tubuh manusia.
Pemantauan baku mutu menjadi kegiatan penting untuk melihat informasi atau gambaran akan kualitas air sungai di wilayah itu.
Kuat dugaan, minyak itu berasal dari limbah pembuangan tambak udang ke laut karena lokasi pantai dekat dengan tambak udang.
Pemkot Pekalongan mengatakan sejauh ini sampah masih menjadi persoalan karena masa transisi perubahan dari pengelolaan open dumping menuju pengolahan secara tertutup.
Pemko Padang telah menginstruksikan petugas kebersihan untuk meningkatkan frekuensi pengangkutan sampah, khususnya di kawasan permukiman, pasar dan pusat kuliner.
KEPALA Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan Kota Jakarta Utara akan percontohan nasional dalam pengelolaan sampah perkotaan di Indonesia.
DLH Kota Banjarmasin akan membangun Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sementara di sejumlah lokasi, serta menggalakkan kampanye pemilahan sampah.
KLH akan segera menerbitkan paksaan pemerintah kepada 306 kota/kabupaten dengan tempat pemrosesan akhir (TPA) yang melakukan pembuangan terbuka pada bulan depan.
Di Indonesia, lanjut dia, total ada 550 TPA, sebanyak 306 atau sekitar 54,44% di antaranya masih menerapkan open dumping.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved