Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
ANGGOTA Komisi IV DPR RI Julie Sutrisno Laiskodat mengajak warga Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mengonsumsi daun kelor demi mencegah masalah gizi terutama stunting yang diderita anak-anak di daerah itu.
Menurut istri Gubernur NTT itu, sumber daya manusia NTT harus terus ditingkatkan. Pasalnya, dengan gizi yang buruk seperti terlihat dari tingginya angka stunting, maka sumber daya manusia NTT tidak bisa maksimal.
Karena itu tanaman kelor yang disebutnya sebagai pohon ajaib mesti dimanfaatkan demi mengangkat SDM anak-anak NTT.
"Kita mempunyai pohon kelor yang ajaib. Mencegah (masalah) gizinya itu dengan pohon itu saja, kita seluruh NTT ini," ujar Julie saat diwawancarai wartawan di kantor Bupati Manggarai di Ruteng, Senin (20/7).
Ia berharap setiap warga memanfaatkan pekarangan rumah untuk ditanami tanaman untuk menunjang kebutuhan pangan dan gizi keluarga. Apalagi di masa pandemi covid 19 ini, setiap keluarga diharapkan memiliki ketahanan pangan yang cukup melalui pemanfaatan pekarangan rumah.
"Saya mimpinya begini. Setiap rumah di pelosok mana pun, mereka mempunyai tanaman-tanaman yang bisa gizinya tercapai, dan mereka bisa menangani mereka punya ketahanan pangan mandiri," katanya.
Ia mengakui pencegahan masalah gizi terutama terkait stunting di daerah itu masih terkendala dengan minimnya pemahaman masyarakat. Banyak orang beranggapan bahwa anak-anak dengan tubuh pendek merupakan faktor genetika. Padahal tubuh pendek merupakan gagal tumbuh atau stunting yang disebabkan karena kekurangan gizi.
Karena itu, pihaknya terus berupaya menyosialisasikan tentang stunting dan upaya pencegahan atau penanganannya. Ia juga berharap pemerintah kabupaten, pemerintah propinsi, dan pemerintah pusat bersinergi dalam memerangi stunting di wilayah itu.
Prevalensi stunting di NTT memang sangat memprihatinkan. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menempatkan NTT sebagai provinsi dengan prevalensi stunting tertinggi di Indonesia yakni 51,7%. Lalu Riskesdas 2018 mengalami penurunan menjadi 42%. Sementara prevalensi stunting Kabupaten Manggarai tahun 2013 mencapai 58,8%. Lalu pada 2018 menurun menjadi 43%.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai dokter Yulianus Weng mengatakan Pemkab Manggarai terus berupaya menekan angka stunting melalui dua pola pendekatan yakni pendekatan sensitif dan spesifik.
Pola pendekatan sensitif dijalankan oleh Dinas Kesehatan dan hanya berkontribusi 30% terhadap penanganan stunting. Sedangkan pola pendekatan spesifik yang dijalankan oleh lintas organisasi perangkat daerah (OPD) di bawah koordinasi BAPPEDA, berkontribusi 70% terhadap penanganan stunting.
Khusus untuk pendekatan spesifik, Dinas Kesehatan melalui Puskesmas sudah melakukan berbagai upaya peningkatan status gizi masyarakat.
"Yang kita upayakan bahwa bayi itu diberikan ASI eksklusif selama enam bulan. Memberikan tablet tambah darah mulai dari remaja putri sebagai persiapan ketika nanti mereka hamil dan melahirkan, ibu hamil diberikan tablet tambah darah, bayi diberikan obat cacing, PMT bumil KEK dan balita gizi buruk," jelas Weng.
Selain itu, upaya penanganan stunting di Manggarai mendapat dukungan lembaga swadaya masyarakat seperti Yayasan Ayo Indonesia. Lembaga ini mendampingi enam Puskesmas dengan melatih kader-kader Posyandu untuk mengukur bayi stunting dan cara-cara pencegahan dan penanganannya.
Jika Julie Laiskodat mengandalkan tanaman kelor, Yayasan Ayo Indonesia menggunakan kacang kedelai sebagai solusi mengatasi stunting.
"Yang kami temukan ternyata susu kedelai sangat efektif membantu anak keluar dari status stunting. Berat badan nambah, tinggi badan juga nambah, karena nafsu makannya nambah. Kebiasaannya anak-anak stunting itu kan dia stunting karena asupan makanannya tidak benar karena anak susah makan. Juga sering sakit. Kenapa dia sering sakit karena susah makan. Jadi kembali lagi ke pola makan," tutur Eny Setyowati, Senior Project Officer Ayo Indonesia. (OL-8).
Motivasi diberikan kepada para peserta MPLS di sela-sela kunjungannya ke Flores Timur selama dua hari
Benda itu meliputi 40 kilogram artefak hasil ekskavasi yang terbagi menjadi 15 kategori, termasuk perhiasan, alat bantu, keramik, gerabah, serta sisa kerangka dari 3 individu leluhur
Warga yang direlokasi berasal 2.209 keluarga. Mereka akan menempati lahan seluas 130 hektare.
KOMUNITAS Bidara di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, melakukan kegiatan sosialisasi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim bagi para pemuda, pelajar, nelayan, petani, mahasiswa.
Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) meluncurkan program Desa Devisa Tenun NTT untuk memberdayakan para penenun tradisional di wilayah NTT.
Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan proyek ini akan berlalan selama enam tahun dengan menargetkan sekitar 45.000 rumah tangga petani.
Riant menilai, sejak awal keputusan pembangunan IKN di Kalimantan Timur memang dianggap sepihak oleh pemerintah.
ANGGOTA Komisi VI DPR RI, Rachmat Gobel, mengapresiasi dan memuji Presiden Prabowo Subianto dan tim ekonomi yang berhasil menurunkan tarif ekspor Indonesia ke Amerika Serikat.
POLITIKUS PDIP, Guntur Romli, menanggapi usulan NasDem agar kawasan Ibu Kota Negara (IKN) dijadikan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Adies Kadir, menilai bahwa usulan Partai NasDem terkait penundaan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur layak untuk dipertimbangkan
PARTAI NasDem mengusulkan kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Sepaku, Kalimantan Timur, dijadikan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur.
Lebih lanjut, saat ini dia menilai bahwa anggaran yang ada saat ini lebih banyak difokuskan pada berbagai macam program prioritas Presiden Prabowo.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved