Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
BANJIR di Luwu Utara, yang menyebabkan korban jiwa, sudah diprediksi sejak 2017 oleh Pusat Studi Kebencanaan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar. Sayangnya, instansi terkait abai sehingga tidak melalukan pencegahan dini yang memadai.
Sebelumnya, Pusat Studi Kebencanaan Unhas sudah mengkaji tentang potensi bencana, terutama bencana banjir di seluruh daerah di Sulawesi Selatan.
Prof Adi Maulana, Kepala Pusat Studi Kebencanaan Unhas menyatakan telah mempublikasikan hasil studinya di Journal of Physic. Disebutkan jika salah satu daerah yang berpotensi banjir di Sulsel, dengan tingkat resiko tinggi adalah daerah Luwu Utara, khususnya daerah Masamba dan sekitarnya.
Menurutnya, daerah Masamba dan sekitarnya merupakan daerah pedataran yang sangat luas, terbentuk dari proses erosi dan sedimentasi selama ribuan bahkan jutaan tahun. Menempati luas areal sekitar 50 kilometer kali 30 kilometer.
"Pedataran ini disusun oleh material alluvial, dengan sumber dari batuan berupa material-material yang berasal dari pegunungan di bagian utara, timur dan baratnya. Di bagian utara, di dapati pegunungan yang disusun oleh Formasi Kambuno, berupa batuan dengan komposisi granitik sampai dengan dioritik, sementara dibagian timurnya disusun oleh pegunungan dengan komposisi batuan metamorfik dari Kompleks Pompangeo," urai Prof Adi Maulana, Rabu (15/7).
"Kondisi morfologi daerah ini bagaikan cekungan kecil, yang diapit oleh pegunungan dibagian utara, timur dan barat dan dibatasi oleh Teluk Bone dibagian selatannya," sambung Guru Besar Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin ini.
Di Luwu Utara lanjutnya, terdapat tiga sungai besar dan beberapa sungai kecil yang mengalir memotong daerah pedataran luas, dari utara ke selatan. "Sungai-sungai ini terbentuk oleh akibat patahan-patahan atau sesar sekitar pliosen atau dua juta tahun yang lalu. Patahan-patahan ini terjadi akibat proses tektonik pembentukan Pulau Sulawesi. Sejalan dengan waktu, patahan-patahan tersebut membentuk aliran sungai," lanjut Prof Adi Maulana.
Di daerah hulu, proses pelapukan sangat intens terjadi. Hal ini dibuktikan dengan tebalnya soil atau tanah tutupan yang mencapai 5-7 km. Hasil penelitian yang dilakukan Unhas, menemukan ketebalan soil bisa mencapai delapan meter di titik tertentu.
Ditambah lagi, banyaknya aktivitas pembukaan lahan untuk perkebunan dan pemukiman yang tidak terkontrol di wilayah pegunungan atau hulu sungai menyebabkan terjadinya proses erosi yang sangat signifikan.
Akibatnya, terjadi proses sedimentasi pada sungai yang tinggi. "Kondisi ini menyebabkan kondisi sungai secara umum terganggu. Pembukaan lahan menyebabkan tanah menjadi rentan terhadap erosi permukaan, dan menyebabkan berkurangnya vegetasi," sebut Prof Adi Maulana.
Tanah dibagian hulu pun menjadi jenuh dan tidak mampu lagi untuk menyerap air hujan dengan baik, dalam artian, presipitasi menjadi semakin berkurang. Terbukanya lahan juga menyebabkan proses erosi semakin tinggi dan menghasilkan tumpukan material sedimen yang semakin besar, mengisi saluran sungai dan terendapkan pada dasar sungai, menjadikan kapasitas atau volume sungai menjadi berkurang dan terjadi pendangkalan.
"Kondisi ini menyebabkan, ketika terjadi hujan deras dalam waktu yang singkat, maka banjir akan terjadi. Banjir terjadi dengan cepat, atau yang sering disebut dengan banjir bandang. Banjir ini terjadi akibat ketidakmampuan sungai untuk mengakomodasi volume air yang mengalir dan menyebabkan air akan meluap," ungkap Prof Adi Maulana.
Ia pun berharap, bencana segera berlalu. Dan mengingatkan, bahwan penanganan banjir di daerah ini memerlukan sinergi dari semua stakeholder, terutama dinas teknis terkait. Tanpa adanya sinergi, akan sangat sulit mengatasi banjir yang kedepannya akan semakin sering terjadi. Semakin ekstrim nya curah hujan akibat perubahan musim global, ditambah dengan alih fungsi lahan yang semakin tidak terkontrol mengakibatkan kejadian banjir bandang akan terus semakin sering dengan intensitas semakin besar.
"Diperlukan kerja keras dan kerja cerdas semua pihak tanpa ada yang saling menyelahkan. Semua pihak, baik provinsi maupun kabupaten yang didukung pemerintah pusat dan masyarakat diharapkan dapat saling bekerja sama untuk mengatasi bencana ini. Jika tidak, maka kejadian akan terus berulang," tutupnya. (OL-13)
Baca Juga: Soal Surat Jalan Joko Tjandra, Polri: Tidak Ada Izin Pimpinan
Bagi para anggota Paskibraka, tugas di HUT ke-80 RI menjadi pengalaman berharga sekaligus momentum kebangsaan.
Kehadiran Surya Paloh di Sulsel dalam rangka menghadiri dan membuka langsung Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Partai NasDem yang digelar di Kota Makassar mulai 8 hingga 10 Agusutus 2025.
Sulawesi Selatan sebagai provinsi dengan penurunan stunting terbaik kedua secara nasional, setelah Jawa Barat.
Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman berupaya mengatasi tantangan IPM Sulawesi Selatan yang saat ini berada di angka 72,13 (data BPS 2024).
Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan berkolaborasi dengan IDAI menyelenggarakan kegiatan edukatif bertajuk “Gerakan Membaca Buku KIA, Membangun Generasi Emas.
Berdasarkan data, hanya sekitar 27% irigasi di Sulsel yang dalam kondisi baik, sementara 41% mengalami kerusakan sedang hingga berat dan sisanya mengalami kerusakan ringan.
Hujan deras tiba-tiba atau cloudburst memicu banjir bandang dan longsor di Pakistan dan India. Ilmuwan memperingatkan hujan ekstrem akan meningkat akibat krisis iklim.
Sebanyak 56 orang tewas dan puluhan lainnya hilang setelah banjir bandang disertai lumpur terjadi di Kashmir.
Sedikitnya empat orang tewas dan sekitar 100 orang lainnya dilaporkan hilang saat banjir bandang menerjang Uttarakhand India.
Puluhan orang diduga tejebak usai banjir bandang di Uttarkashi, India.
TINGGINYA intensitas hujan yang terjadi sejak Minggu (3/8) malam menyebabkan banjir bandang dan longsor menerjang Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
HUJAN deras yang terjadi menyebabkan Sungai Cikunteun dan Sungai Ciharashas meluap dan mendatangkan banjir bandang serta tanah longsor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved