Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Sepekan Titik Panas di Sumsel Naik Signifikan

Dwi Apriani
09/7/2020 15:15
Sepekan Titik Panas di Sumsel Naik Signifikan
Ilustrasi(Istimewa)

MESKI intensitas hujan masih turun di Sumatra Selatan (Sumsel), namun titik panas (hotspot) mulai menggeliat. Selama Juli ini, tercatat ada 75 titik panas di Sumsel. Ada 10 kabupaten dan kota di Sumsel yang menyumbang titik panas selama Juli ini.

Diantaranya Prabumulih sebanyak 2 titik, Ogan Ilir 7 titik, OKI 4 titik, Musi Rawas 10 titik, Musi Banyuasin 21 titik, Banyuasin 3 titik, Lahat 1 titik, Muara Enim 5 titik, Musi Rawas Utara 7 titik dan Pali 15 titik.

"Sepanjang Juli 2020 ini ada 75 titik. Dominasi di Musi Banyuasin yang tercatat ada 21 titik," kata Ansori, Kabid Penanganan Kebencanaan BPBD Sumsel, Kamis (9/7).

Ia mengatakan, jumlah titik panas ini merupakan hasil pantauan dari Satelit Lapan. Pada tahun lalu, titik panas mulai meningkat pada Agustus hingga Oktober. Dan saat ini, kata dia, Sumsel masih diliputi hujan yang cukup merata sehingga sangat membantu menekan peningkatan titik panas di wilayah tersebut.

"Kita masih dibantu hujan, sehingga karhutla di Sumsel belum terpantau. Dari provinsi bersama unsur terkait seperti TNI, Polisi, Manggala Agni dan sebagainya juga sudah turun ke lapangan memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk membantu mencegah terjadinya karhutla di Sumsel," kata dia.

Upaya tersebut juga sesuai dengan adanya status siaga tanggap darurat karhutla yang sudah dikeluarkan Gubernur Sumsel pada 20 Mei 2020 lalu.

Komandan Korem 044/Gapo Brigjen Tni Jauhari Agus Suraji mengatakan, berbagai upaya sudah dilakukan oleh satgas penanggulangan karhutla di Sumsel agar tidak terjadi kebakaran lahan dan hutan seperti tahun-tahun sebelumnya. "Kita terus melakukan koordinasi dengan tingkat provinsi dengan subsatgas baik darat dan udara. Untuk satgas udara sudah menjalankan patroli udara dan sudah ada beberapa titik api yang di temukan," kata dia.

"Setiap hari saya selalu memantau memantau dari satelit dan hasilnya ada beberapa titik panas kebakaran, dan saya memerintahkan babinsa untuk mengecek ke lapangan, hasilnya ada beberapa yang mengadakan pembakaran lahan," tambahnya.

Untuk itu, pihaknya pun sudah meminta agar semua elemen masyarakat mematuhi aturan agar tidak membakar lahan. Sebagai upaya pencegahan karhutla pun pihaknya sudah menggerakkan stakeholder gabungan dimana seperti perusahaan diminta untuk berperan dalam penyediaan kanal blocking, CSR dengan fokus pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Selain itu, sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk bantuan masyarakat seperti alat berat untuk buka lahan harus disediakan. "Kita minta semua pihak, terutama perusahaan untuk serius dengan program Desa Peduli Api, memperbanyakan menara pantau api, kesiapsiagaan personel satgas karhutla milik perusahaan," jelasnya.

Tidak hanya fokus pada lahan usaha perusahaan, kata dia, pihaknya juga meminta agar lahan yang ada di sekitar perusahaan turut dijaga. "Kami juga minta perbanyak jumlah sumur bor sebagai antisipasi kekeringan dan juga sebagai cadangan air khususnya dititik rawan terjadinya karhutla," tandasnya. (OL-13)

Baca Juga: Sudah Dibuka, Vihara di Tambora Disemprot Disinfektan



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya