Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Akibat Covid-19, Upah Minimum di Sumut akan Diturunkan

Yoseph Pencawan
06/7/2020 21:22
Akibat Covid-19, Upah Minimum di Sumut akan Diturunkan
Ilustrasi(AFP)

GUBERNUR Sumatera Utara Edy Rahmayadi memerkirakan angka upah minimum di provinsinya akan mengalami penurunan pada tahun depan akibat terjadinya pandemi Covid-19. 

Gubernur Edy mengatakan sepanjang tahun ini kondisi akan lebih sulit karena pertumbuhan ekonomi akan berada di bawah pencapaian tahun lalu.

Pada tahun lalu pertumbuhan ekonomi Sumut mencapai 5,22%, tetapi pada tahun ini diperkirakan hanya akan berada di kisaran 3%.

"Pakar ekonomi kita hanya menjamin sampai akhir tahun hanya 2,55 persen.
Jika pertumbuhan ekonomi kita 5,22 persen dan upah minimum regional (UMR) kita Rp2,4 Juta, maka penentuan upah berikutnya kemungkinan bisa menurun," ungkapnya, Senin (6/7).

Padahal, angka UMR atau upah minimum provinsi (UMP) Sumut sepanjang tiga tahun terakhir mengalami tren peningkatan. Pada 2018 UMP Sumut adalah sebesar Rp2,132 juta, sementara UMP 2019 dan 2020 sama-sama berada di angka
Rp2,499 juta.

Jika penurunan upah tersebut sampai terjadi, kata Edy, maka pada 2021 Pemprov Sumut perlu melakukan intervensi harga bahan-bahan pokok, seperti beras, minyak, sayur dan lainnya.

"Perlu dilakukan intervensi agar menurunnya pendapatan masyarakat diikuti penurunan harga," ujarnya.

Lebih jauh dia mengatakan, saat ini kondisi negara, termasuk provinsinya, mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi.

Wabah Covid-19 yang masih melanda dunia sampai sekarang telah mengubah tatanan kehidupan masyarakat dan banyak menyebabkan kesulitan seiring lumpuhnya sendi perekonomian pada berbagai bidang.

Terkait dengan wabah dia kembali meminta warganya untuk tetap menaati protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 karena rencana penerapan skema kelaziman baru (new normal) di provinsinya masih dalam tahap perencanaan. (OL-8).



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya