Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Kakao Diserang Tupai, Petani Aceh Resah

Amirudin Abdullah Reubee
03/7/2020 07:10
Kakao Diserang Tupai, Petani Aceh Resah
Kebun kakao kawasan Desa Rayek, Kecamatan Matangkuli, Kabupaten Aceh Utara(MI/Amiruddin )

Petani kebun kakao di kawasan Provinsi Aceh diresahkan oleh serangan hama tupai. Pasalnya hama pemakan buah-buahan itu menyerang ratusan hektare (ha) kebun kakao milik mereka.

Akibatnya buah kakao muda berusia 1 bulan hingga siap panen rusak digasak tupai. Petani telah melakukan berbagai cara seperti memasang perangkap dan meracuni tupai. Namun, usaha mereka kurang berhasil.

Zulfikar Yacob, tokoh masyarakat tani di Kecamatan Keumala, Kabupaten Pidie mengatakan, hama tupai itu telah menggasak puluhan ha milik warga. Bila hal terus terjadi dikhawatirkan pruduksi biji kakao pada musim panen kali ini akan mengalami penurunan luar biasa.

Baca juga: Kurang Modal Tangani Karhutla

"Sekitar 4 ha kebun kakao saya juga diserang tupai. Ada dua cara yang saya lakukan supaya serangan tidak lebih parah, yaitu memasang sangkar perangkap dan meracuni dengan menggunakan buah kelapa belah," tutur Zulfikar, Kamis (2/7).

Serangan hama kelas mamalia kecil ini juga meluas di berbagai kawasan Aceh. Misalnya Kabupaten Aceh Utara, Bireuen, Aceh Timur, Aceh Tenggara, Aceh Selatan dan Kabupaten Aceh Barat Daya.

Di Aceh Utara, lokasi paling parah serangan adalah meliputi Kecamatan Matangkuli, Tanah Luas, Paya Bakong, Pirak Timu dan Kecamatan Cot Girek. Karena merasa sudah jenuh, sebagian warga membiarkan lahan kebun kakao.

"Serangan binatang itu biasanya paling banyak pada waktu pagi dan dan sore hari. Kalau diserang buah masak masih bisa menggunakan biji yang jatuh di tanah. Namun, bila yang digasak buah muda tentu tidak dapat digunakan lagi," kata
Marwan, petani kakao di Kecamatan Matangkuli. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya