Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Klaten Siaga Darurat Bencana Kekeringan

Djoko Sardjono
03/7/2020 03:25
Klaten Siaga Darurat Bencana Kekeringan
Mobil tangki BPBD Klaten yang disiapkan untuk kegiatan pengedropan bantuan air bersih ke daerah rawan kekeringan.(MI/Djoko Sardjono)

PEMERINTAH Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menetapkan 1 Juli-30 November 2020 dalam status siaga darurat bencana kekeringan. Di Klaten,  23 desa di 9 kecamatan merupakan daerah rawan kekeringan saat kemarau.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Sip Anwar mengatakan status siaga darurat bencana kekeringan di wilayah Klaten ditetapkan melalui Surat Keputusan Bupati No 360/169 Tahun 2020 tanggal 4 Juni lalu. Penetapan status siaga darurat bencana alam tersebut, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun  Klimatologi Semarang, bahwa kemarau di Kabupaten Klaten diperkirakan mulai pada dasarian I Mei 2020.

"Menghadapi ancaman bencana kekeringan kemarau ini, BPBD Klaten telah siaga termasuk kesiapan sarana prasarana dan personel untuk penanganan darurat bencana kekeringan," katanya, Kamis (2/7).

Saat kemarau, sekitar 76 ribu penduduk di daerah rawan kekeringan terancam kesulitan mendapatkan air bersih. Seperti di wilayah Kecamatan Kemalang, Karangnongko, Manisrenggo, Jatinom, Pedan, Karangdowo, Bayat, Cawas, dan Prambanan.

Untuk penanganan daerah rawan kekeringan, lanjut Sip Anwar, BPBD Klaten telah siap melakukan kegiatan pengedropan air untuk membantu warga masyarakat yang kesulitan mendapatkan air bersih akibat musim kemarau itu.

"Untuk kemarau saat ini, BPBD seperti biasa akan memberikan bantuan air bersih kepada masyarakat di daerah rawan kekeringan. Hanya saja, pengedropan air tidak maksimal, karena sebagian anggaran juga untuk penanganan Covid-19," jelasnya.

Menurutnya, pada 2019, BPBD Klaten menyiapkan anggaran Rp200 juta untuk kegiatan pengendropan air bersih sebanyak 800 tangki. Karena kondisi anggaran, dropping  bantuan air bersih tahun ini dimungkinkan hanya sampai 600 tangki.

Karena itu, untuk dapat mencukupi kebutuhan air bersih bagi warga di  daerah kekeringan, BPBD seperti pengalaman tahun lalu akan bekerja sama
dengan menggandeng pengelola CSR (corporate social responsibility) di Klaten.

"Menghadapi darurat bencana kekeringan tahun ini, BPBD Klaten menyiapkan lima unit mobil tangki untuk kegiatan pengedropan air bersih, selain dua unit yang dioperasikan di wilayah lereng Merapi, Kecamatan Kemalang," pungkasnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya