Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
PEMERINTAH Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur telah memindahkan para pedagang untuk berjualan di Pasar Wairkoja, Kecamatan Kewapante sejak Kamis (18/6). Sayangnya, Pasar Wairkoja yang dipindahkan itu masih sepi pembeli. Hal itu membuat puluhan pedagang ikan dan sayur nekat pindah berjualan di lokasi lama, tepatnya dekat eks Pasar Geliting.
Salah satu pedagang sayur Anselina Pare saat ditemui mediaindonesia.com, Kamis (2/7) di lokasi lama Pasar Geliting mengaku memilih berjualan di lokasi lama karena sudah seminggu berdagang di Pasar Wairkoja sepi pembeli. Akhirnya ia merugi karena dagangan tidak laku.
"Waktu pindah ke Pasar Wairkoja, saya mengalami kerugian terus karena tidak ada pembeli. Malah saya berjualan kembali di eks Pasar Geliting, dari siang sampai sore, saya memperoleh keuntungan perhari Rp750 ribu," kata Anselina Pare.
Maria Bunga juga mengeluhkan hal serupa. Ia membantah bila dianggap tidak mematuhi peraturan dari Pemkab Sikk karena kembali ke pasar lama dan tidak mau berjualan di Pasar Wairkoja karena sepi pembeli. Ia sudah pindah ke pasar lama sejak Selasa (30/6).
"Saat berjualan di Pasar Wairkoja, dalam sehari saya hanya mengantongi pendapatan Rp25 ribu sampai Rp45 ribu. Sementara berjualan di eks Pasar
Geliting sampai Rp750 ribu bahkan bisa sampai Rp1 juta dalam sehari," terang Maria Bunga.
Dirinya meminta Pemkab Sikka untuk memikirkan solusi terkait pembeli yang enggan datang ke Pasar Wairkoja di luar hari pasar yakni setiap Jumat.
baca juga: Kapolres Sorong Ajak Polsek Bentuk Kampung Berdikari
Nong Son penjual ikan juga mengeluhkan hal serupa. Ia mengaku terpaksa mengeluarkan uang tambahan untuk membeli lebih banyak es agar menjaga ikan tidak rusak saat berjualan di Pasar Wairkoja. Ia mesti mengeluarkan biaya ojek untuk mengambil air laut di Pantai Geliting, sehingga, ia mengeluarkan biaya besar. Sedangkan ikan yang dijual di Pasar Wairkoja sepi dari pembeli.
"Segala upaya saya lakukan. Tetapi tetap saja kami kesulitan pembeli. Jadi kami terpaksa menjual kembali di Pasar Geliting," pungkas Nong Son. (OL-3)
Benda itu meliputi 40 kilogram artefak hasil ekskavasi yang terbagi menjadi 15 kategori, termasuk perhiasan, alat bantu, keramik, gerabah, serta sisa kerangka dari 3 individu leluhur
Warga yang direlokasi berasal 2.209 keluarga. Mereka akan menempati lahan seluas 130 hektare.
KOMUNITAS Bidara di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, melakukan kegiatan sosialisasi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim bagi para pemuda, pelajar, nelayan, petani, mahasiswa.
Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) meluncurkan program Desa Devisa Tenun NTT untuk memberdayakan para penenun tradisional di wilayah NTT.
Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan proyek ini akan berlalan selama enam tahun dengan menargetkan sekitar 45.000 rumah tangga petani.
CUACA buruk yang melanda perairan Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam sebulan terakhir bikin tangkapan nelayan menurun drastis.
Dalam program ini, BI Tegal menyediakan total dana sebesar Rp1 miliar. Penukaran ini merupakan agenda rutin bulanan yang yang dilakukan BI Tegal.
Tim Gabungan melakukan inspeksi dengan mendatangi 8 lokasi agen dan distributor beras di Kabupaten Kudus untuk melakukan pengecekan beras terkait beras oplosan.
Beberapa pasar tradisional seperti Pasar Jakabaring, Pasar Sungki, Pasar Kertapati, Pasar 13 Ulu, hingga Pasar Palimo, di Palembang, Minggu (30/3), dipenuhi warga sejak pukul 07:00 WIB.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, turun langsung ke pasar tradisional untuk memastikan harga pangan tetap terkendali selama Ramadan dan menjelang Lebaran 2025.
Kenaikan juga terjadi pada sayuran, bawang putih, bawang merah, minyak goreng, gula pasir, beras dan terigu.
Jumlah pengunjung di pasar tradisional ini melonjak dua kali lipat dibandingkan hari biasanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved