Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Populasi satwa komodo dalam 5 tahun terakhir, yaitu 2015-2019 mengalami fluktuasi sebagai bentuk mekanisme alamiah di alam liar hewan itu sendiri.
Tahun 2019, jumlah komodo di Taman Nasional (TN) Komodo diperkirakan mencapai 3.000-an ekor. Jumlah ini sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun 2018.
Estimasi ketersediaan rusa sebagai mangsa utama komodo di Pulau Rinca, Nusa Kode, dan Gili Motang dalam 5 tahun terakhir (2015-2019) menunjukkan kecenderungan stabil.
"Itu didukung oleh ketersediaan rantai makanan hewan komodo di alam liar, yaitu populasi rusa sebagai makanan bagi hewan komodo sangat mencukupi," ujar kepala Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) Lukita Awang, Rabu (1/7).
Indeks kepadatan populasi rusa di Pulau Komodo, imbuhnya, lebih tinggi dibandingkan tiga pulau tersebut di atas. Tren tersebut menjadi dasar kebijakan pengelolaan dalam meningkatkan pengamanan dan pemantauan populasi berkala di TN Komodo.
Baca juga: Jokowi Cek Hadapi Kemarau dan Keamanan di Rote Ndao
Dia mengatakan saat ini komodo memasuki musim kawin. "Sehingga pengamatan sarang aktif yang berpotensi digunakan betina komodo mulai dilakukan pada tanggal 28 dan 29 Juni dengan menempatkan kamera penjebak (camera trap) pada sarang aktif betina komodo," lanjutnya.
Menurut Lukita, fokus pemantauan dilakukan pada 3 sarang aktif di Loh Baru dan 4 sarang aktif di Loh Buaya, Pulau Rinca.
Pemantuan tersebut, imbuh Lukita, akan dilakukan hingga musim telur menetas tahun depan. Setelah memastikan status sarang aktif akan dilanjutkan dengan melakukan pemagaran terhadap sarang-sarang aktif tersebut.
"Sarang akan dimonitor setiap pagi dan sore hari, dimulai sejak hari dipagari hingga saat penetasan. Tetasan komodo akan didata dengan cara dilakukan pengukuran dan penandaan pada setiap individu tetasan. Pemantauan terhadap sarang yang dilakukan secara berkala tiap tahunnya dapat menyediakan indeks penting untuk mengukur stabilitas populasi," jelas Lukita.
Menurut Lukita, keberadaan manusia yang berinteraksi dengan satwa, pasti ada pengaruhnya, walau tidak berpengaruh secarah nyata. Aktivitas wisata agak memengaruhi perilaku satwa liar di alam.
"Oleh karena itu, pada lokasi wisata daratan Loh Liang dan Loh Buaya, aktivitas wisata ditiadakan untuk mencegah penyebaran covid-19," tukasnya.
Pihak Balai TN Komodo bersama akademisi dari IPB sedang melakukan kajian untuk mengetahui pengaruh kegiatan wisata terhadap perubahan perilaku satwa komodo di areal wisata Loh Buaya, Pulau Rinca. Hasil penelitian akan dianalisis dan diketahui bulan depan. (OL-14)
KOMODO gemoy atau disingkat Komoy menghadirkan ikon ekonomi kreatif khas Indonesia Timur. Kali ini, Komoy beraksi di tengah rangkaian acara untuk anak-anak di Maluku City Mall (MCM).
Delapan wisatawan yang berlayar bersama KM Monalisa 1 berhasil diselamatkan kru KM Tsamara yang kebetulan melintas di lokasi yang sama.
Wacana sistem buka tutup kawasan taman nasional dilakukan untuk pemulihan (recovery) ekosistem kawasan akibat aktivitas wisata.
Komodo Travel Mart digelar pada 6-9 Juni 2024 di Labuan Bajo setelah sebelumnya sempat terhenti sejak 2018.
TIM SAR Gabungan mengevakuasi seorang warga Pulau Komodo yang digigit Komodo
Pada Maret 2024, total Komodo yang teridentifikasi di Pulau Rinca adalah sebanyak 1.427 ekor atau bertambah sebanyak 169 ekor dibandingkan tahun sebelumnya.
KEMENTERIAN Kehutanan (Kemenhut) angkat bicara terkait polemik rencana pembangunan fasilitas pariwisata oleh PT Komodo Wildlife Ecotourism di Pulau Padar, kawasan Taman Nasional Komodo.
Berdiri di Desa Mondu, Kecamatan Kanatang, Prainatang dikenal sebagai salah satu kampung megalitik tertua di Sumba Timur.
Air Terjun Tanggedu namanya, tempat yang dijuluki "Grand Canyon-nya Indonesia" karena keindahan tebing-tebing batu dan kolam alaminya yang jernih.
Masyarakat NTT diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi angin kencang yang bersifat kering. Angin kencang ini berpotensi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan.
Pulau Kera seluas 48 hektare berada di wilayah Kabupaten Kupang, tetapi hanya berjarak 5 mil dari Kota Kupang.
TIM Penyidik Tindak Pidana Khusus, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Nusa Tenggara Timur (NTT) menahan tiga tersangka dalam dua kasus dugaan tindak pidana korupsi dana rehabilitasi sekolah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved