Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Sektor Pertanian Jadi Primadona

Akhmad Safuan
28/6/2020 07:00
Sektor Pertanian Jadi Primadona
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (ketiga dari kiri) saat melakukan panen perdana sayuran organik.(MI/Akhmad Safuan)

PERTANIAN menjadi sektor yang paling berjaya dalam menghadapi dampak pandemi virus korona baru (covid-19). Pasalnya, di tengah masa pandemi, hasil perdagangan pertanian melonjak hingga 300%.

Hal itu diungkapkan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo di sela-sela panen raya produk hortikultura di kawasan Sayur Organik Merbabu (SOM), Jalan Raya Kopeng-Salatiga Km 14, Sidomukti, Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Dia mengatakan, dampak covid-19 diperkirakan akan semakin berat sebab tidak hanya menyebabkan kematian, tetapi juga melumpuhkan perekonomian sehingga membuat beban kehidupan kian berat dan penuh tekanan.

Namun, lanjut Mentan, di saat seperti itu, sektor pertanian dapat bertahan karena masyarakat membutuhkan hasil pertanian untuk dikonsumsi.

Karena itu, menurutnya, sektor pertanian masih memberikan harapan yang sangat besar. Sebagai contoh, lahan 10 hektare yang digarap petani milenial Jateng di SOM Kopeng mampu menghasilkan berbagai jenis sayuran dan buahbuahan organik dengan rata-rata kontribusi pendapatan Rp300 juta per bulan.

Mentan menjelaskan lahan yang dikelola 25 petani milenial Jateng cukup berhasil. Karena itu, SOM Kopeng akan dijadikan sebagai percontohan. Untuk itu, pola pengelolaan SOM Kopeng akan diterapkan di daerah-daerah lain di seluruh Indonesia. “Nanti para petani muda di sini akan kita bawa untuk mengembangkan hortikultura di daerah lain,” imbuhnya.


Sayur organik

Di kawasan SOM Kopeng, Mentan bersama anggota Komisi IV DPR Luluk Hamidah mengunjungi sekaligus memanen sayur organik.

Syahrul dan Luluk menyambangi kawasan pertanian itu untuk mendorong budi daya sayur organik agar semakin maju, mandiri, dan modern.

Turut hadir pada acara itu, anggota DPD Denty Eka Widi Pratiwi, Bupati Semarang Mundjirin, Danrem 073/Makutarama Kolonel Arm Moch Erwansjah, Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah Suryo Banendro, Kepala Polres Semarang Ajun Komisaris Besar Gatot Hendro Hartono, Dandim 0733/BS Semarang Kolonel Inf Yudhi Diliyanto, serta jajaran eselon I Kementan.

Sebagai informasi, budi daya sayur organik tersebut dikelola para petani milenial Jateng. Ke depan, Mentan berharap produksi mereka bisa memenuhi permintaan yang kian melejit di masa kenormalan baru.

Dia melanjutkan, sektor pertanian di era kenormalan baru harus diperkuat sehingga benarbenar menjadi penyokong utama perekonomian nasional. “Indonesia adalah bangsa pejuang dan Provinsi Jawa Tengah, khususnya Kabupaten Semarang, harus menjadi garda terdepan dan lokomotif memajukan perekonomian melalui sektor pertanian,” tukasnya.

Di kesempatan sama, Bupati Semarang mengapresiasi kunjungan kerja Mentan untuk memajukan komoditas hortikultura, khususnya sayuran. Dia mengatakan budi daya sayuran di SOM Kopeng sudah dikunjungi investor dari Singapura untuk membuktikan bahwa sayuran petani Kopeng benarbenar organik.

“Harga sayuran yang dihasilkan di sini cukup tinggi, yaitu hingga Rp100 ribu per kg, dipasarkan secara lokal, masuk supermarket, dan sekarang merambah pasar daring,” pungkasnya. (N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya