Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
STASIUN Meteorologi Gewayantana Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur mengingatkan potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) selama memasuki musim kemarau.
Kepala Stasiun Meteorologi Gewayantana Flores Timur, Marsianus YR Milla saat dikonfirmasi Rabu (24/6), mengatakan saat ini Flores Timur memasuki musim kemarau sejak April lalu. Ia mengingatkan kewaspadaan terhadap potensi karhutla. Ia juga mengimbau kerja sama semua pihak untuk menghindari kegiatan atau tindakan yang berakibat munculnya titik panas pemicu karhutla.
"Flores Timur sudah memasuki musim kemarau sejak April tetapi belum sampai pada puncaknya. Diprediksi puncak kemarau pada September atau Oktober. Jadi harus diwaspadai potensi karhutla selama musim kemarau," kata Marsianus, Rabu (24/6).
Hingga saat ini belum terpantau adanya hotspot di Flores Timur namun ia mengimbau agar masyarakat tidak membuka lahan dengan cara membakar.
baca juga: Modifikasi Cuaca Selamatkan Waduk
"Sampai saat ini belum terpantau adanya hot spot atau titik api di Flotim. Beberapa waktu lalu hanya terpantau dua titik api di Pulau Sumba, sedangkan di wilayah Flotim belum ada temuan sampai saat ini. Kita imbau warga dan para petani, agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar, dan sedapat mungkin kita mengeliminir titik-titik api atau titik-titik panas, karena akibatnya sangat fatal kalau terjadinya karhutla," lanjutnya.
Adapun untuk kondisi cuaca di perairan Flores Timur masih aman dan tidak ada potensi gelombang laut tinggi sehingga masih aman untuk berlayar. (OL-3)
Sebagai negara dengan area hutan yang didominasi oleh lahan gambut, komitmen pemerintah dalam melakukan upaya pencegahan dan mitigasi karhutla dinilai masih harus terus ditingkatkan.
Berdasarkan informasi, bibit kelapa sawit yang ditanami telah mencapai seluas 1 hektare (ha) di lokasi karhutla yang menghanguskan sekitar 50 ha lahan gambut.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Provinsi Jambi selama 10 hari, sejak 10 hingga 19 Agustus 2025.
BNPB mencatat luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di enam provinsi prioritas tahun ini relatif kecil, hanya sekitar 3.000 hektare
Sejumlah langkah strategis yang dilaksanakan oleh Polri, TNI, BNPB, BMKG, instansi terkait, relawan dan elemen masyarakat, khususnya di Kalbar sudah berjalan baik dan kompak.
PEMERINTAH memastikan penegakan hukum menjadi instrumen utama dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla), seiring meningkatnya potensi kebakaran di berbagai wilayah.
KEMARAU panjang semakin berlanjut menyelimuti kawasan Provinsi Aceh.
Masyarakat NTT diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi angin kencang yang bersifat kering. Angin kencang ini berpotensi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan.
"Jadi saat wilayah yang mudah terbakar meluas, kami mohon bantuan, dukungan yang berada di Provinsi Riau benar-benar menjaga jangan sampai lahan itu terbakar,"
MUSIM kemarau menyebabkan krisis air bersih di sejumlah wilayah Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Krisis air bersih terjadi di Desa Lebaksiu Kidul, Kecamatan Lebaksiu, yang terdampak
TIGA daerah di Jawa Timur dalam status siaga darurat kekeringan akibat kemarau yang mulai melanda.
Di beberapa titik seperti Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, kondisi kering telah berlangsung lebih dari lima bulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved