Headline

Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Rapid Test semakin Masif

RS/LD/SS/AT/RF/DW/N-1
23/6/2020 05:30
Rapid Test semakin Masif
Petugas kesehatan mengambil sampel darah sejumlah warga dalam test cepat COVID-19 secara massal di Kelurahan Sesetan, Denpasar, Bali.(ANTARA FOTO/Nyoman Hendra W)

SEJUMLAH daerah melakukan rapid test lebih masif dalam upaya mempercepat penanganan pandemi virus korona baru atau covid-19. Selain rapid test, upaya memperoleh hasil tes juga dipersingkat agar penularan tidak semakin menyebar.

Rapid test antara lain dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar, Bali. Kali ini giliran 160 warga Banjar Cemara Agung, Desa Tegal Harum, Denpasar Barat, menjalani tes, karena ada delapan warga setempat yang terpapar covid-19. Mereka yang menjalani tes ialah warga yang sempat kontak dengan delapan warga yang terpapar covid-19.

Sebanyak 3.190 aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen, Jawa Tengah (Jateng), juga menjalani rapid test. Lima di antara mereka reaktif.

Bupati Kebumen Yazid Mahfudz mengatakan, ASN yang hasil tesnya reaktif selanjutnya akan menjalani tes swab dan dikarantina hingga hasil tes swab selesai.

Ia mengungkapkan, hingga kemarin, Pemkab Kebumen telah melakukan rapid test kepada lebih 18 ribu warga dan dari jumlah itu 166 orang di antara mereka reaktif. Namun, setelah uji swab, tiga orang positif covid-19.

“Setelah kita swab, ada tiga yang positif. Tapi sekarang dua di antara mereka sudah sembuh,” jelasnya.

Rapid test secara drive thru yang digelar Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) bersa­ma TNI dan Pemprov Kalteng kepada 236 pengendara sepeda motor dan mobil yang melintas di Bundaran Besar Palangkaraya. Hasilnya, se­ba­nyak sembilan di antara pengendara reaktif.

Sebaliknya, GTTP Covid-19 Provinsi Bangka Belitung (Babel) menghentikan layanan rapid test untuk sopir dan ker­net truk lintas provinsi di sejumlah pelabuhan. Ketua Sekretaris GTPP Covid-19 Babel Mikron Antarika mengungkapkan, biaya rapid test senilai Rp630 juta dari hibah, APBD, hingga rekening Babel Peduli sudah habis.

Di sisi lain, Pemkab Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, memiliki swab mandiri untuk mempersingkat waktu. Hasil tes tidak perlu lagi dikirim ke Balai Besar Kesehatan Palembang yang untuk memperoleh hasilnya mebutuhkan waktu 14 hari.

Pemerintah Kota Yogyakarta juga memerlukan hasil tes polymerase chain reaction (PCR) yang lebih cepat dari sekarang yang berkisar dua hingga empat hari, antara lain dengan menambah laboratorium. (RS/LD/SS/AT/RF/DW/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya