Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Warga Yogyakarta Mulai Belanja ke Pasar dengan Go-shop

Ardi Teristi Hardi
16/6/2020 14:31
Warga Yogyakarta Mulai Belanja ke Pasar dengan Go-shop
Petugas gabungan memberikan penjelasan kepada warga saat patroli pencegahan penularan COVID-19 di Pasar Kranggan, Yogyakarta(ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

TRANSAKSI di pasar tradisional melalui layanan Go-shop mengalami lonjakan siginifikan selama dua bulan terakhir. Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mencatat ada kenaikan mencapai 33% selama 16 April hingga 2 Mei 2020.

"Secara keseluruhan transaksi dari 6 pasar tradisional di Kota Yogyakarta menunjukkan peningkatan sebesar 33% jika dibandingkan sebelum kerja sama dengan Gojek," kata Heroe Poerwadi melalui siaran pers, Senin (15/6).

Masyarakat yang biasa berbelanja ke pasar tradisional mulai beralih menggunakan layanan selama pandemi covid-19. Transaksi menggunakan Go-shop belum merata untuk semua pedagang karena ada pedagang yang sudah tinggi transaksinya, tetapi ada juga yang belum.

Heroe menyebut pedagang pasar tradisional sudah semakin sadar, transaksi bisa dilakukan secara daring tanpa harus bertatap muka.

"Ini hanya perlu membiasakan saja," ujarnya.

Baca juga: IKAPPI: 573 Pedagang Pasar Positif Covid-19, 64 Ada di DKI

Heroe menjelaskan, aplikasi ini tetap menyediakan aktivitas tawar-menawar antara pedagang dengan pembeli.

"Ciri khas di pasar tradisional, yakni proses tawar-menawar, tetap ada. Inilah inovasi yang terus kami kembangkan sehingga memberikan kemudahan bagi masyarakat," jelas dia.

Heroe menjelaskan, pembelian lewat Go-Shop akan terus diperbaiki. Salah satu inovasi yang akan akan diperbaiki ke depan adalah sistem jual beli.

Ke depan, pembeli bisa membayar langsung barang yang dibeli ke penjual sehingga pengemudi hanya mengantar barang. Saat ini, sistemnya masih seperti Go Food. Pengemudi masih membayar barang yang dibeli sebelum diganti oleh pembeli saat barang sudah sampai ke pembeli.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdaganan (Disperindag) Kota Yogyakarta Yunianto mengungkapkan melalui Go-Shop, pihaknya bisa memantau aktivitas jual-beli di pasar-pasar. Pihaknya bisa tahu pasar-pasar yang memiliki transaksi tinggi. Misalnya, waktu masyarakat biasa bertransaksi dan komoditas yang sering dibeli masyarakat.

Ia menjelaskan, setiap pasar bisa menjangkau pembeli sejauh 3 kilometer. Setiap pasar memiliki karkater jam transaksi yang berbeda-beda.

"Ada 5 komoditas tertinggi yang biasa dibeli masyarakat, yakni bunga tabor, daun sirih, dan ikan pindang," jelas dia.

Komoditas tersebut biasanya hanya ditemukan di pasar tradisional, tidak di pasar modern.(OL-5)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik